50 Istilah Populer Dalam Proyek Konstruksi: Profesi hingga Akronim Kerja

By Meidiana Apriliani | Published On: 14 January 2022
50 Istilah Populer Dalam Proyek Konstruksi: Profesi hingga Akronim Kerja

Proyek konstruksi adalah industri dengan ruang lingkup yang luas dan kompleks. Jadi, memastikan memahami 50 istilah dalam proyek konstruksi berikut ini akan sangat membantu anda ketika terjun di industri satu ini.


Industri konstruksi memiliki banyak istilah dan akronim khusus yang pada awalnya akan membuat kita sangat membingungkan. Meski begitu, berbagai istilah ini adalah sesuatu yang tentu harus anda kuasai jika bekerja dalam sebuah proyek konstruksi. Bayangkan jika anda tidak memahami deretan istilah manajemen proyek ini, tentu akan merepotkan, bukan?


Untuk itu, berikut Tomps.id rangkum 50 daftar istilah dalam proyek konstruksi wajib anda ketahui di bawah ini. 


Jabatan Profesi dalam Manajemen Proyek


1. Stakeholder

Istilah dalam proyek konstruksi yang pertama adalah stakeholder. Posisi ini adalah pemangku kepentingan, baik secara individu, kelompok. maupun organisasi. Di mana, keputusan mereka dapat memengaruhi sebuah kesepakatan, aktivitas, dan hasil dari sebuah proyek. Contoh stakeholder dalam dunia manajemen proyek antara lain: Sponsor, customer dan user, seller, business partners, organizational group, functional manager, instansi pemerintah, expert, konsultan, pegawai proyek, hingga masyarakat disekitar lingkungan proyek.


2. Owner (Pemilik Proyek)

Owner (pemilik proyek) adalah pihak yang memiliki proyek lalu memberikannya kepada pihak lain yang mampu merealisasikannya sesuai dengan perjanjian kontrak. Owner yang dapat berbentuk instansi atau perorangan ini berkewajiban untuk menyediakan anggaran yang cukup untuk membiayai proyek.


3. Manajer Proyek (PM)

Manajer proyek atau project manager (PM) adalah pihak yang menerima penawaran dari pemilik proyek untuk memimpin jalannya sebuah proyek. Ia bertugas untuk melaksanakan, mengoordinasi, mengawasi dan mengontrol segala unit kerja agar proyek selesai sesuai kesepakatan awal.


4. Manajemen Konstruksi (MK)

Manajemen Konstruksi (MK) adalah wakil atau ‘tangan kanan’ dari PM. Ia diberi tugas melaksanakan pekerjaan di lapangan yang dibantu oleh anggota tim lainnya yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Biasanya, MK akan menjadi pihak yang diajak berdiskusi tentang prosedur kerja hingga sumber daya yang diperlukan proyek setelah PM menyepakati perjanjian dengan pemilik proyek.


5. Kontraktor

Istilah satu ini pasti sangat sering anda dengar dalam ranah manajemen proyek. Kontraktor adalah orang atau badan yang yang di kontrak atau di sewa oleh pemilik proyek untuk menjalankan pekerjaan proyek berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dalam tender.


6. Subkontraktor

Unit kecil dari kontraktor adalah subkontraktor. Subkontraktor adalah orang-orang yang menjalankan pekerjaan kontraktor utama. Subkontraktor biasanya adalah individu atau usahawan yang menandatangani kontrak untuk mengerjakan sebagian paket unit kerja dari kontraktor utama.


7. Insinyur Desain

Insinyur desain adalah pihak yang bertugas untuk membuat perencanaan proyek konstruksi secara keseluruhan dan merealisasikan seluruh desain yang diusulkannya di awal proyek. Insinyur desain juga harus memastikan bahwa pelaksanaan proyek konstruksi berlangsung sesuai perencanaan.


8. Arsitek Proyek

Arsitek proyek adalah orang yang mampu untuk menerjemahkan ide ke dalam sebuah desain, memahami karakter material bangunan, hingga membuat perencanaan pembangunan proyek dalam bentuk visualisasi gambar. Mereka adalah orang yang bertugas perancangan makro hingga mikro lingkungan binaan proyek. Jika terlibat dalam sebuah proyek konstruksi besar, arsitek juga berperan sebagai direksi. Sehingga, ia memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor.


9. Konsultan Struktur

Konsultan struktur bisa dibilang berhubungan dekat arsitek dalam sebuah proyek. Hal ini karena keduanya akan bekerja sama untuk membuat denah bangunan sesuai dengan yang dikehendaki pemilik proyek. Tugas konsultan struktur secara spesifik adalah merancang struktur yang sesuai dengan keinginan pemilik proyek melalui kontraktor utama, baik struktur atas maupun bawah. Ia juga mempertimbangkan hal-hal seperti: kondisi tanah, bentuk bangunan, fungsi bangunan, kondisi lahan, hingga kondisi geografisnya.


10. Konsultan Mekanikal & Elektrikal (M&E)

Konsultan Mekanikal & Elektrikal (M&E) adalah pihak yang bertugas untuk menjalankan proses mekanikal dan elektrikal. Dalam artian lain, M&E adalah orang yang berperan sebagai pelaksana kerja (para pekerja) dalam proyek yang sedang dijalankan, baik yang tergabung dalam anggota mekanikal, maupun elektrikal.


11. Quantity Surveyor (QS)

Quantity Surveyor (QS) adalah merupakan istilah untuk wakil yang diangkat oleh pemilik proyek untuk bekerja sebagai tenaga pengawas. QS juga bertugas sebagai pengendali keuangan proyek. Sehingga, pemanfaatan anggaran proyek tidak menyimpang dari perencanaan awal. Selain itu, QS juga bertugas untuk membuat dokumen lelang, dokumen kontrak (termasuk Bills of Quantities), hingga laporan pekerjaan untuk pembayaran progress pekerjaan.


12. Konsultan Khusus

Istilah dalam manajemen proyek lainnya adalah Konsultan Khusus. Konsultan khusus adalah pihak atau seseorang yang diangkat untuk menyusun rencana dan arahan untuk pekerjaan-pekerjaan yang spesifik, khusus, atau spesial.


13. Vendor

Dalam rantai “supply chain”, ada pihak penting yang disebut vendor. Vendor secara harfiah berarti penjual atau pemasok. Dalam proyek, vendor adalah pemasok material yang melakukan perjanjian kerja dengan sub kontraktor atau kontraktor utama untuk memenuhi berbagai kebutuhan material proyek


14. Rebarman (Tukang Besi)

Tukang besi adalah pekerja dalam proyek konstruksi yang bertanggung jawab untuk melakukan aktivitas pembesian pondasi bangunan. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memeriksa penulangan pada beton, menguasai teknik pembuatan pembesian pada beton konstruksi, hingga mengolah kembali besi sisa untuk dimanfaatkan.


15. Mason (Tukang Batu)

Selain Rebarman, ada pula Mason, yakni tukang batu yang bertanggung jawab dalam pekerjaan yang berhubungan dengan beton dan batu. Seorang tukang batu dapat menggunakan batu bata, balok beton, hingga batu alam untuk membangun berbagai struktur bangunan. Selain mason, tukang batu juga seringkali disebut brick mansions, hingga block masons tergantung posisi penempatannya. Tukang batu yang profesional dengan keahlian tinggi juga harus mampu memahami gambar atau desain konstruksi. Hal ini penting agar bisa memahami gambar kerja dan spesifikasinya, khususnya yang terkait dengan ukuran material yang dibutuhkan.


16. Carpenter (Tukang Kayu)

Profesi dalam proyek konstruksi lainnya adalah carpenter, yakni orang yang bertanggung jawab pada struktur kayu di sebuah proyek konstruksi. Seorang tukang kayu akan terlibat dalam desain, pemotongan, dan pembuatan berbagai pondasi atau furnitur menggunakan berbagai jenis kayu. Peran pekerjaan seorang tukang kayu melibatkan berbagai tugas seperti mengukur, menandai, memotong, membentuk, hingga memasang pondasi kayu.


Istilah-Istilah Dalam Manajemen Proyek


17. Proyek

Istilah dalam proyek kosntruksi satu ini jelas perlu anda ketahui. Proyek adalah kegiatan sekali lewat yang dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu, (triple constraint). Berbeda dengan kegiatan operasional umum perusahaan, kegiatan proyek memiliki sifat yang khusus sehingga membuat kedua jenis kegiatan ini terpisah. Perbedaannya antara lain terletak pada sifat kegiatan proyek yang tidak rutin, siklusnya pendek, bersifat dinamis, dan terdiri dari banyak pekerjaan dengan intensitas yang mudah berubah-ubah.


18. Kontrak

Kontrak adalah istilah manajemen proyek yang merujuk pada perjanjian-perjanjian yang dibuat dan disepakati bersama antara pihak pemilik proyek dan kontraktor. Dalam kontrak, terdapat pasal-pasal yang sama-sama harus dipatuhi dan dijalankan semua pihak. Jika sudah terikat dalam kontrak, semua pihak tidak boleh melanggar maupun bertindak melenceng dari pasal-pasal dalam kontrak.


19. Nilai Kontrak

Nilai kontrak dalam istilah manajemen proyek diartikan sebagai nilai atau harga keseluruhan borongan yang disepakati oleh pemilik kontrak dan kontraktor. Harga kontrak termasuk harga PPn 10% dengan ruang lingkup kerja. Nilai kontrak ini juga akan tertulis dalam surat perjanjian.


20.Budgeted Cost for Work Schedule (BCWS)

Budgeted Cost for Work Schedule (BCWS) atau disebut juga Planned Value (PV) adalah istilah dalam manajemen proyek yang merujuk pada jumlah anggaran yang direncanakan pada suatu periode tertentu berdasarkan jadwal pekerjaan proyek yang akan dilaksanakan.


21. Budgeted Cost for Work Performed (BCWP)

Budgeted Cost for Work Performed (BCWP) atau disebut juga Earned Value (EV) adalah istilah manajemen proyek untuk jumlah anggaran yang direncanakan pada suatu periode tertentu berdasarkan pekerjaan yang telah diselesaikan.


22. Actual Cost for Work Performed (ACWP)

Actual Cost for Work Performed (ACWP) adalah istilah manajemen proyek untuk jumlah biaya aktual yang dikeluarkan berdasarkan pekerjaan yang benar-benar telah diselesaikan.


23. Lapangan

Bukan merujuk pada sebidang tanah luas, istilah lapangan dalam manajemen proyek adalah tempat atau lokasi dimana pekerjaan berlangsung. Penentuan lapangan adalah hasil kesepakatan pemilik proyek dan kontraktor. Jangan salah mengartikan istilah dalam proyek konstruksi satu ini, ya!


24. Tender

Tender adalah istilah manajemen proyek yang merujuk pada tawaran atau lelang resmi untuk mencari mitra yang mengajukan harga, memborong pekerjaan, atau menyediakan barang dan jasa.


25. Bills of Quantities (BQ)

Bills of Quantities (BQ) adalah istilah manajemen proyek untuk menunjukkan daftar kuantitas yang memuat jenis pekerjaan, volume-nya, dan satuan pengukuran untuk semua item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Biasanya, BQ diberikan kepada Kontraktor sebagai pelengkap dokumen tender. Namun, bisa juga Kontraktor tidak memerlukannya karena tergantung dari sistem pelelangan yang diterapkan oleh panitia lelang.


26. Biaya Cadangan (Contingency)

Jika BQ belum diketahui rencana penggunaannya, maka daftar biayanya itu akan disimpan sebagai Biaya Cadangan. Biaya Cadangan dari BQ ini akan dicadangkan untuk pekerjaan yang mungkin ada kedepannya.


27. Provisional Quantity (PQ)

Provisional Quantity (PQ) adalah Istilah dalam proyek untuk volume yang ada di dalam BQ. PQ akan dihitung kembali sesuai dengan gambaran pelaksanaannya, namun harga satuannya akan mengikat.


28. Kurva S

Dalam istilah manajemen proyek, kurva s adalah sebuah grafik matematis yang menggambarkan data kumulatif sebuah proyek. Seperti biaya atau durasi waktu kerja (man hours) yang telah digunakan, ataupun persentase (%) waktu pekerjaan diselesaikan. Dalam penggunaannya secara umum, kurva s digunakan untuk mengukur kemajuan pengerjaan proyek, mengevaluasi kinerja, hingga sebagai bahan pertimbangan untuk membuat perkiraan arus kas.


29. Kontrak Lump Sum

Kontrak lump sum adalah jenis kontrak dengan harga kontrak tetap, tidak berubah baik kuantitas maupun harga satuannya. Perubahan mungkin akan terjadi pada penambahan atau pengurangan Unit pekerjaan berdasarkan instruksi dari PM (Project Manager) atau MK (Manajemen Konstruksi). Sedangkan, perubahan pada besaran anggaran atau harga kontrak kecil kemungkinan untuk terjadi. Jenis kontrak satu ini juga menjadi salah satu istilah dalam proyek konstruksi yang populer.


30. Kontrak Harga Satuan

Kontrak harga satuan adalah kontrak yang menyepakati volume atau kuantitas pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu masih bersifat perkiraan. Sistem pembayaran anggaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang telah benar-benar selesai dikerjakan kontraktor. Karena itu, sistem kontrak ini memungkinkan adanya penambahan atau pengurangan pekerjaan. Hal ini didasari oleh hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang memang diperlukan di lapangan.


31. Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan

Seperti namanya, jenis kontrak ini merupakan penggabungan karakteristik kontrak lump sum dan harga satuan. Di mana, poin-poin yang disepakati dalam kontrak dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara pemilik proyek dan kontraktor.


32. Kontrak Persentase

Kontrak Persentase adalah kontrak yang menyepakati bahwa pihak pemilik proyek akan membayar pihak kontraktor sesuai dengan pengeluarannya atas proyek yang sudah selesai. Pembayaran ini termasuk tambahan biaya keuntungan (overhead). Di mana, biaya overhead adalah hasil persentase dari nilai pekerjaan tertentu.


33. Kontrak Terima Jadi

Karakteristik kontrak terima jadi sejatinya adalah sama seperti kontrak lump sum. Perbedaannya adalah kontrak ini menerapkan termin pembayaran hanya 1 kali, yaitu pada saat proyek sudah selesai 100%.


34. Gambar Kontrak

Gambar Kontrak adalah istilah manajemen proyek untuk gambar yang dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan BQ. Di mana, BQ ini yang akan menjadi patokan atas penawaran kontraktor dalam memperhitungkan peralatan tambahan sebelum menjalankan proyek.


35. Gambaran Pelaksanaan

Ada juga Gambaran Pelaksanaan, yakni istilah manajemen proyek untuk gambar yang diterima Kontraktor selama pelaksanaan proyek. Gambaran Pelaksanaan ini juga disertai instruksi PM atau CM jika ada revisi tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan yang disetujui oleh Pemilik Proyek.


36. Gambar Kerja (Work Drawing)

Gambar Kerja adalah istilah dalam manajemen proyek untuk gambar detail yang dibuat Kontraktor berdasarkan Gambar Pelaksanaan yang diminta oleh PM atau CM. Tujuannya, agar Kontraktor lebih mudah mengidentifikasi apa-apa saja pekerjaannya.


37. Gambar Terlaksana (As Built Drawing)

Jenis gambar lainnya dalam manajemen proyek adalah Gambar Terlaksana (As Built Drawing). Gambar Terlaksana adalah gambar yang dibuat Kontraktor berdasarkan pekerjaan nyata yang dilaksanakan di lapangan sesuai dengan kesepakatan.


38. Red Flags

Istilah Red Flags penting untuk anda ketahui. Dalam ranah manajemen proyek, red flags adalah sebuah bentuk peringatan. Salah satu yang aspek yang memunculkan red flag ini adalah fraud.


39. Fraud

Fraud (kecurangan) merupakan tindak penipuan yang secara sadar sengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi si pelaku. Lingkungan dan tekanan ekonomi secara eksternal maupun internal juga kian memperbesar peluang terjadinya fraud.


40. Bid Suppression

Bid suppression adalah salah satu jenis kolusi tender (bid rigging). Di mana, peserta atau calon peserta tender melakukan kesepakatan untuk menahan diri atau menarik diri dari proses tender. Tujuannya, agar peserta yang ditargetkan akan memenangkan tender tersebut.


41. Complementary Bidding

Jenis bid rigging satu ini memunculkan situasi di mana peserta tender sepakat untuk mengajukan penawaran yang sangat tinggi, bahkan berani mengajukan persyaratan khusus yang sepertinya tidak akan diterima oleh pemilik proyek. Tujuannya, untuk mengelabui pemilik proyek agar perputaran harga dalam tender semakin tinggi.


42. Bid Rotation

Bid Rotation adalah situasi dimana peserta tender mengajukan penawaran namun dengan mengambil posisi sebagai penawar dengan harga terendah atau sesuai dengan nilai sebuah kontrak yang ditawarkan. Tujuannya, agar pemenang tender dapat dikompromikan antar pesaing. Sehingga, seluruh pihak yang terlibat dapat secara bergantian memenangkan tender.


43. Subcontracting

Subcontracting adalah situasi di mana pelaku usaha bersepakat untuk tidak mengajukan penawaran dan menerima kompensasi menjadi subkontraktor sebuah proyek atau menjadi pemasok bagi pemenang tender tersebut.


44. Critical Path Method (CPM)

Selanjutnya, ada istilah Critical Path Method (CPM) dalam manajemen proyek. CPM adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tugas-tugas pokok dalam sebuah proyek. Sehingga, anda dan tim dapat menyelesaikannya secara maksimal dan tepat waktu.


45. Baseline

Istilah dalam proyek konstruksi lainnya adalah Baseline. Baseline sangat diperlukan untuk memantau dan mengevaluasi seberapa menyimpang progres suatu proyek dalam mencapai tujuan dari perencanaan awal. Baseline meliputi informasi-informasi dasar seperti lingkup (scope), biaya (cost), dan jadwal (schedule) dalam suatu proyek.


46. Earned Value (EV)

Istilah terakhir ada Earned Value (EV) atau yang juga disebut Budgeted Cost of Work Performed (BCWP). EV sendiri adalah budget yang dihabiskan dalam suatu implementasi proyek. Perhitungan Earned Value diperlukan bagi PM untuk memantau kesesuaian implementasi proyek di lapangan dengan perencanaan awalnya.


47. Scope Creep

Scope creep adalah bentuk penambahan fungsionalitas dari scope proyek tanpa terpaku pada waktu, biaya, sumber daya atau bahkan persetujuan klien. Scope creep sering disebut menyulitkan karena bisa dilakukan tiba-tiba saat proyek sedang berjalan.


48. Agile

Agile software development atau sering hanya disebut Agile ini adalah kumpulan metode-metode pengembangan perangkat lunak (software) yang berbasis pada Iterative dan Incremental Model. Metode Agile memungkinkan pengembangan perangkat lunak yang memiliki requirement dapat dengan cepat menerima perubahan.


50. Waterfall Model

Urutan terakhir dalam daftar istilah dalam proyek konstruksi ini adalah waterfall method. Berbanding terbalik dengan Agile, Waterfall model menekankan sebuah sistem pekerjaan yang terpaku pada desain proses yang telah dibuat. Di mana, seluruh penyelesaian pekerjaan harus sesuai dengan urutan pada desain yang telah ada. Model ini disebut ‘waterfall’ (air terjun) karena aliran pekerjaanya yang mengalir seperti air terjun. Mulai dari proses perancangan konsep, analisis proyek, inisialisasi proyek, desain, pembuatan sistem, testing, hingga implementasi dan perawatan.


Perbarui selalu informasi menarik lainnya di sini dan dapatkan solusi manajemen proyek terbaik anda bersama Tomps.id, your project management solution!

Artikel
Proyek
Edukasi

Comments (0)

1000 Karakter Tersisa

Eksplor lebih banyak

Rekomendasi Untuk Anda

Mengenal Lebih Jauh Mengenai Manajemen Pergudangan

29 May 2023

Mengenal Lebih Jauh Mengenai Manajemen Pergudangan

Manajemen Kawasan Industri dan Perannya pada Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

25 May 2023

Manajemen Kawasan Industri dan Perannya pada Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Penjelasan Lengkap Mengenai Manajemen Proyek Perumahan dan Tipsnya

23 May 2023

Penjelasan Lengkap Mengenai Manajemen Proyek Perumahan dan Tipsnya

Pentingnya Manajemen Pengelolaan Apartemen untuk Menjaga Hubungan dengan Penghuni

19 May 2023

Pentingnya Manajemen Pengelolaan Apartemen untuk Menjaga Hubungan dengan Penghuni

Memaksimalkan performa perusahaan melalui Tomps

Tingkatkan performansi, produktivitas, dan efisiensi perusahaan dengan berbagai produk Tomps yang telah digunakan oleh puluhan ribu perusahaan dari berbagai industri di Indonesia.

Dapatkan Jadwal Demo

Dapatkan Informasi Terbaru Dari Kami

Nama Lengkap
Email

icon-copyright 2023. Tomps.id by Telkom Indonesia | Tomps telah terdaftar pada: icon-copyright

Temukan Kami di

  • icon-fb
  • icon-linked
  • icon-instagram
  • icon-youtube
icon-wa