Keselamatan menjadi hal utama yang wajib diperhatikan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Seperti yang dilakukan oleh para pekerja di Kawasan konstruksi. Demi menjaga keselamatan selama bekerja, para pekerja harus menggunakan pelindung yang sudah tercantum di peraturan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) di Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku. Salah satu pelindung yang harus dikenakan dalam hal ini adalah helm proyek atau pelindung kepala yang sudah sesuai dengan standar nasional, yang dalam hal ini biasa disebut dengan APD (Alat Pelindung Diri). Dalam hal ini, perlu dipahami arti dari warna helm proyek yang memiliki perbedaan di setiap warnanya.
Kecelakaan kerja dapat menimbulkan bahaya kesehatan yang serius dan fatal dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, jelas bahwa perhatian lebih perlu diberikan pada kesehatan dan keselamatan kerja. Walaupun dalam praktik kerja di lapangan, masih ada beberapa yang lalai dengan fungsi APD itu tersendiri. Implementasi K3 pada kawasan konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Perlindungan keselamatan dimulai dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) dan fasilitas kesehatan kerja yang baik.
Tentunya alat keselamatan kerja dapat berupa apa saja yang mampu untuk melindungi diri sendiri. Meski begitu, dalam kawasan proyek konstruksi sudah ada beberapa peraturan khusus yang mengatur tentang keselamatan kerja, dalam hal ini biasa disebut Alat Pelindung Diri atau APD. Nah, kira-kira apa saja alat keselamatan kerja yang sesuai dengan standar nasional?
Salah satu alat keselamatan yang mudah untuk dikenali. Helm keselamatan atau helm proyek sangat diperlukan dalam bekerja di kawasan proyek konstruksi. Arti warna helm proyek juga perlu diperhatikan, karena masing-masing warna memiliki arti yang berbeda-beda.
Selain helm keselamatan, pekerja juga memerlukan tali keselamatan atau safety belt. Tali keselamatan berfungsi untuk membatasi gerak supaya para pekerja tidak mudah tergelincir, jatuh, ataupun terlepas.
Jika helm digunakan untuk melindungi kepala atas benturan atau hantaman keras, sepatu bot digunakan untuk melindungi anggota tubuh bagian bawah, yaitu kaki. Sepatu bot berfungsi agar terhindar dari risiko tertimpa benda berat ataupun menginjak sesuatu yang berbahaya.
Pelindung wajah digunakan untuk melindungi wajah dari kontak langsung dengan bahan kimia berbahaya dan partikel kecil yang melayang di udara atau air.
Perlengkapan keselamatan juga bisa disediakan berupa kacamata. Kacamata pemangan dengan lensa khusus juga berfungsi sebagai penghalang terhadap silau pencahayaan yang berlebihan.
Terakhir, ada sarung tangan yang berfungsi untuk melindungi tangan dari cairan kimia, api, suhu panas dan dingin.
Helm proyek memiliki fungsi utama yakni untuk melindungi kepala para pekerja konstruksi agar terhindar dari kejatuhan barang dan yang lain serta meminimalisir cedera yang akan menerpa pekerja tersebut. Menurut data Occupational Safety and Health Administration (OSHA) adapun bidang atau tempat kerja yang mencatat mengalami begitu banyak kecelakaan pada cedera kepala adalah kawasan proyek industri. Saking banyaknya, jumlahnya pun hampir mencapai puluhan ribu.
Maka tak heran, bila penggunaan helm proyek sangatlah penting, baik para pekerja, kontraktor, supervisor ataupun tamu perusahaan yang sedang berkunjung di kawasan tersebut perlu menggunakan helm proyek untuk meminimalisir risiko terjadinya cedera kepala yang akan menimpa pekerja.
Meski begitu, terlepas dari banyaknya warna helm proyek yang digunakan, Alat Pelindung Diri atau APD yang menjadi standar nasional berpakaian di kawasan konstruksi ini pun pada dasarnya memberikan proteksi penggunanya dari berbagai risiko cedera yang ada, seperti benturan, kejatuhan ataupun terpukul benda tajam atau keras yang meluncur dari udara, dan yang lainnya.
Penggunaan helm proyek biasanya hanya diperlukan di beberapa tempat kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap beberapa jenis cedera sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, seperti konstruksi bangunan, tambang minyak, pabrik, dan sebagainya.
Secara umum, helm proyek dibagi menjadi tujuh warna helm proyek. Helm proyek dibagi menjadi beberapa jenis warna berdasarkan dengan jabatan orang tersebut.
Helm proyek warna putih biasanya diperuntukan untuk oleh orang-orang yang memiliki jabatan tinggi di kawasan proyek konstruksi. Dalam hal ini seperti para mandor, insinyur dan supervisor. Orang-orang yang mengenakan helm berwarna putih biasanya memiliki tanggung jawab dan pengetahuan yang lebih besar. Jadi, jangan ragu untuk bertanya kepada mereka yang mengenakan helm berwarna putih ini bila belum begitu paham mengenai detail soal proses pembangunan di kawasan proyek konstruksi.
2. Hijau
Helm proyek warna hijau diperuntukan oleh orang yang tugasnya memiliki hubungan dengan lingkungan. Dalam hal ini di kawasan proyek konstruksi, mereka biasanya adalah peneliti lingkungan atau pengawas lingkungan. Orang-orang yang mengenakan helm berwarna hijau ini cenderung lebih memahami keadaan lingkungan sekitar proyek, apakaah membahayakan atau tidak.
3. Kuning
Helm proyek warna kuning diperuntukan bagi para pekerja umum di lapangan, atau sub-kontraktor dan operator alat berat. Tidak hanya mengenakan helm proyek berwarna kuning saja, biasanya pekerja ini juga wajib mengenakan rompi berwarna kuning ketika sedang bertugas di lapangan.
4. Pink
Helm proyek warna pink biasanya diperuntukan bagi para pekerja yang baru saja terlibat dalam pekerjaan atau dalam hal ini anak magang. Biasanya para pekerja baru ini akan menulusuri dan memahami seluk beluk kawasan proyek konstruksi terlebih dahulu, agar tidak lalai dengan keselamatannya.
5. Biru
Lain halnya dengan helm proyek cokelat, lain pula dengan yang berwarna biru. Helm proyek berwarna biru diperuntukkan bagi para pekerja lapangan yang mempunyai jabtan sebagai supervisor lapangan, dan operator teknis di kawasan proyek. Biasanya operator teknis di sini adalah teknisi kelistrikan sampai dengan tenaga ahli di bangunan kayu.
6. Oranye
Helm proyek warna oranye biasanya diperuntukan bagi orang-orang pekerja konstruksi yang ingin masuk dan meninjau kawasan proyek tersebut. Dalam hal ini, mereka yang biasanya mengenakan helm berwarna oranye merupakan tamu perusahaan yang sedang berkunjung atau meninjau di kawasan proyek.
7. Abu-abu
Helm proyek warna abu-abu diperuntukan bagi para tamu perusahaan yang berkunjung ke area konstruksi.
Itu dia ulasan mengenai arti warna helm untuk setiap proyek, berdasarkan letak bangunan di area proyek. Helm proyek merupakan bagian penting dalam pencegahan kecelakaan kerja. Selain menerapkan K3, helm proyek memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi posisi pekerja berdasarkan warna helm. Tanpa perancah yang nyaman, proses konstruksi yang mulus tidak mungkin dilakukan.
Perbarui selalu informasi terkini dan menarik lainnya seputar manajemen proyek di sini bersama Tomps, your project management solution!
Tingkatkan performansi, produktivitas, dan efisiensi perusahaan dengan berbagai produk Tomps yang telah digunakan oleh puluhan ribu perusahaan dari berbagai industri di Indonesia.
Dapatkan Jadwal DemoDapatkan Informasi Terbaru Dari Kami