Jika bicara soal perusahaan konstruksi “raksasa” di Tanah Air, nama perusahaan mana yang pertama kali terlintas di benak anda?

Melansir CNBC, tahun 2021 ini pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp16,6 triliun sebagai anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk proyek 157/500 unit rumah bersubsidi. Untuk menyukseskan proyek ini, peran kontraktor yang berkualitas tentu memiliki andil besar. 

Kontraktor sendiri adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan berdasarkan rencana, peraturan, dan syarat yang ditetapkan. Indonesia sendiri memiliki beberapa nama besar kontraktor yang sudah malang-melintang di berbagai proyek strategis pemerintah. Dari beberapa nama kontraktor besar yang akan kita bahas di bawah ini, apa anda sudah tahu bahwa mereka berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN)?

Bangun GBK Hingga Trans Sumatera, Ini 5 Kontraktor “Raksasa” Berstatus BUMN

Menurut Association for Project Management (APM), definisi proyek adalah sebuah pekerjaan yang bersifat unik dan sementara. Proyek dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membuahkan hasil atau manfaat (output) yang diinginkan. Waktu dan biaya adalah pondasi utama dari sebuah proyek. Karena itu, proyek seringkali dikatakan berhasil jika berhasil mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan dalam skala waktu dan anggaran yang sesuai dengan kesepakatan awal. 

Beberapa contoh proyek adalah pengembangan perangkat lunak, pembuatan produk atau jasa, pembangunan gedung, pembangunan infrastruktur umum, kegiatan sosial bencana alam, dan lain-lain. 

“Lalu, apakah proyek dan program adalah hal yang sama?” 

Hal ini juga seringkali dibingungkan oleh sebagian orang. Menurut Project Management Institute (PMI), proyek dilakukan untuk menciptakan hasil tertentu yang diinginkan dengan cara yang paling efisien. Sedangkan, program berfokus pada koordinasi beberapa proyek dan aktivitas lainnya yang saling berkaitan dari waktu ke waktu dengan tujuan membawa manfaat bagi organisasi. Secara garis besar, proyek dimulai untuk menciptakan hasil yang sudah diprediksikan dan kemudian ditutup saat hasil berhasil direalisasikan. Sedangkan, program dimulai untuk menciptakan perubahan dan mewujudkan manfaat untuk organisasi.

Apa Itu Manajemen Proyek?

PT Adhi Karya (ADHI)

Siapa yang tidak asing dengan logo bulat merah dengan tulisan “adhi” di tengahnya? Ya, mereka adalah PT Adhi Karya. Berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), siapa sangka ternyata perusahaan kontraktor satu ini awalnya adalah perusahaan Belanda?

Ya, berdiri dengan nama awal Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Assosiate N.V.), perusahaan ini akhirnya dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Hingga tahun 2004, Adhi Karya adalah perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Beberapa proyek konstruksi yang digarap Adhi Karya baru-baru ini diantaranya Proyek Jalan Tol Sigli, Bendung Serdang Kab. Deli Serdang, Bendungan Margatiga Lampung Timur, hingga Pembangunan Bendungan Di Gilireng, Wajo. Tak hanya bergerak di sektor konstruksi, Adhi Karya juga menggerakkan roda bisnisnya pada sektor Properti, Industri, Energi, dan Investasi.

PT Nindya Karya

Perusahaan kontraktor popular lainnya adalah Nindya Karya. Bandara, Jalan Raya, Jembatan, Rel Kereta Api, Pelabuhan, Bendungan dan Irigasi adalah beberapa dari jenis proyek konstruksi yang dikelola Nindya Karya. Selain konstruksi, perusahaan ini juga bergerak dalam bidang EPC (Engineering-Procurement-Construction) seperti Perpipaan, Pabrik, SPBG, Mekanikal Elektrikal, Power Plant, Jaringan Gas hingga Jaringan Listrik.

Telah memiliki perjalanan dan cerita panjang di dunia konstruksi sejak 1877, Nindya Karya telah membangun sejumlah bangunan monumental yang menjadi landmark di Indonesia. Stadion Gelora Bung Karno adalah salah satu hasil cipta dari perusahaan kontraktor satu ini. Tak mengherankan jika perusahaan kontraktor ini berhasil memboyong “BUMN Award 2021” dalam kategori “Transformasi Bisnis & Organisasi”. 

PT Pembangunan Perumahan (PP)

Perusahaan dengan logo “PP” ikonik satu ini mungkin tak awam bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Ya, mereka adalah PT Pembangunan Perumahan (PP). Awal berdiri dengan nama NV Pembangunan Perumahan pada 1953, perusahaan kontraktor ini telah dipercaya untuk membangun rumah bagi para petugas PT Semen Gresik Tbk hingga proyek-proyek besar seperti Bali Beach Hotel, Ambarukmo Palace Hotel, Samudera Beach Hotel, hingga Hotel Indonesia. Pada 2012, PP juga mengemban salah satu mega proyek di tahun itu, New Tanjung Priok, yang nilai proyeknya ditaksir mencapai Rp8,2 triliun. Mereka juga menangani pembangunan 7 bandar udara selama 2012.

Dalam menjalankan usahanya, PTPP membagi usahanya menjadi dua, yakni Konstruksi dan Investasi. Bisnis Konstruksi mereka terbagi dalam bidang Kontraktor (Gedung, Sipil, dan EPC) dan Bisnis Kontraktor Spesialis (Specialist, Plant, dan Equipment). Sedangkan, bisnis Investasi mereka terbagi dalam bidang Infrastruktur, Energi, dan Properti. PP juga menggandeng mitra dari dalam dan luar negeri untuk membentuk beberapa anak dan cucu perusahaannya. Di antaranya PT PP-Taisei Indonesia Construction, PT Mitracipta Polasarana dan PT Citra Waspphutowa.

PT Wijaya Karya (WIKA)

Perusahaan kontraktor “raksasa” lainnya adalah PT Wijaya Karya (WIKA). Baru pada tahun ini, WIKA berhasil menjadi satu-satunya BUMN Karya yang meraih penghargaan Indonesia Top Companies Awards 2021 untuk kategori Sektor Building Construction. Penghargaan ini didapat setelah WIKA dianggap sebagai perusahaan terbaik yang mampu bertahan dan menunjukkan perbaikan kinerja dalam krisis ekonomi pandemi COVID-19.

Berawal dari bisnis yang hanya meliputi pekerjaan instalasi listrik dan pipa air, akhirnya pada tahun 1970-an WIKA tumbuh menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan. Kini, WIKA berhasil mengembangkan eksistensinya sebagai salah satu kontraktor terbesar di Tanah Air dengan proyek yang sudah tersebar di 10 negara lain di dunia. 

Hutama Karya (HK)

Berbagai bangunan monumental seperti Gedung DPR/MPR RI Senayan dan Monumen Patung Dirgantara adalah karya perusahaan kontraktor selanjutnya, yakni PT Hutama Karya (HK). Saat dimulainya teknologi beton pratekan di Indonesia, HK menjadi yang pertama kali mengenalkan sistem prategang BBRV dari Swiss dengan membentuk divisi khusus prategang. 

HK juga resmi menerima penugasan proyek Jalan Tol Trans-Sumatera pada 2014 lalu. Sejauh 2.770 kilometer jalan tol di Sumatera dengan prioritas 8 ruas pertama hingga tahun 2019 sepanjang 650 kilometer berhasil mereka rampungkan. Lewat proyek inilah, HK berhasil mengukir sejarah sebagai Indonesia’s Most Valuable Infrastructure Developer.

Solusi Terbaik Manajemen Proyek Konstruksi 

Proyek konstruksi adalah salah satu proyek dengan tingkat kompleksitas tinggi. Di dalamnya, ada banyak proses yang harus dilewati dengan baik untuk mencapai tujuan utama proyek yang diinginkan. Mulai dari tahap perencanaan, pengendalian, hingga penutupan. Untuk membuatnya dapat dikatakan berhasil, aspek waktu, biaya, dan sumber daya yang dihabiskan menjadi hal yang akan sangat diperhitungkan. Menggunakan strategi dan alat yang tepat dapat membawa banyak kemudahan dan peluang keberhasilan proyek yang jauh lebih besar. 

Namun pertanyaannya, sudahkah anda menemukan strategi tersebut? Jika belum, bagaimana jika mencoba menemukannya dari sekarang agar tidak semakin banyak anggaran dan waktu yang terbuang sia-sia?

Sebagai jawabannya, Tomps.id hadir untuk membantu efisiensi dan efektivitas kegiatan manajemen proyek yang dikenal kompleks dan melelahkan. Caranya, dengan maju sebagai aplikasi manajemen proyek konstruksi yang sudah banyak dipercaya oleh berbagai pengembang di Indonesia untuk meningkatkan performansi proyek mereka.