Kerugian dan Keuntungan Kontrak Lump Sum Untuk Proyek

By Admin Tomps | Published On: 30 November 2020
Kerugian dan Keuntungan Kontrak Lump Sum Untuk Proyek

Lump Sum, pernah mendengar istilah kontrak satu ini? Bagaimana dengan kerugian dan keuntungan kontrak lump sum untuk proyek?


Istilah ini banyak digunakan dalam dunia asuransi, investasi, lelang, perbankan, hingga proyek konstruksi. Intinya, lump sum adalah salah satu perjanjian kontrak tentang cara pembayaran biaya produksi yang diberikan pemilik proyek kepada kontraktor.


Ingin tahu lebih dalam pengertian lump sum serta kekurangan dan kelebihannya untuk proyek? Simak ulasannya di bawah ini!

Keuntungan Kontrak Lump Sum

Berikut keuntungan Kontrak Lum Sum yang harus kamu tahu:

  1. Karena seluruh poin-poin perjanjian kinerja proyek sudah tertulis dalam kontrak, maka pemilik proyek menjadi lebih mudah pengendalian proyek yang digarap kontraktor.
  2. Proses pemilihan kontraktor menjadi lebih mudah karena kontraktor yang mengajukan penawaran harga sudah melihat isi kontrak yang dibuat oleh pemilik proyek. Artinya, kontraktor dinilai sepakat dengan daftar biaya yang diberikan pemilik proyek, termasuk biaya risiko kerugian tak terduga.
  3. Peluang terjadinya penambahan maupun pengurangan sumber daya proyek menjadi kecil. Hal ini karena jangka waktu pelaksanaan dan ruang lingkup proyek sudah bersifat tetap dan tertulis dalam kontrak yang sudah disepakati di awal.
  4. Proses pencarian dana baik dari pihak pemilik proyek maupun pihak kontraktor otomatis lebih cepat karena proses evaluasi nilai proyek oleh institusi perbankan juga lebih mudah.
  5. Ritme hubungan kerja antara pemilik proyek dan kontraktor pun menjadi lebih dinamis. Hal ini lantaran kedua belah pihak sudah menyepakati hak, tugas, dan tanggung jawab apa saja yang harus dijalani selama proyek berlangsung.
  6. Sistem pembayaran anggaran proyek menjadi lebih jelas. Pihak pemilik proyek tidak diharuskan membayar seluruh anggaran proyek sekaligus di muka. Melainkan, jadwal pengiriman anggaran dilakukan sesuai termin yang sudah disepakati bersama di dalam kontrak. Hasilnya, kedua belah pihak dapat mengendalikan cash flow secara dinamis sesuai jadwal yang telah terencana.
  7. Pemilik proyek diuntungkan dengan anggaran yang ia sanggupi dan sudah bersifat tetap. Di mana, anggaran ini juga sudah disepakati oleh pihaknya dan kontraktor dalam perjanjian tertulis.

Kerugian Kontrak Lump Sum:

Berikut kerugian Kontrak Lum Sum yang harus kamu tahu:

  1. Bicara soal kerugian, sepertinya pihak kontraktor akan merasakan salah satu kerugian besarnya. Ya, lewat sistem kontrak lump sum, maka artinya kontraktor harus menyelesaikan proyek sesuai syarat kinerja dan jadwal yang sudah disepakati dengan pemilik proyek, meskipun ada banyak hal di luar dugaan yang mempengaruhi progres proyek. Jika ini sudah terjadi, maka margin keuntungan untuk kontraktor dapat dipastikan berkurang jika masalah yang muncul tidak bisa diantisipasi dengan baik.
  2. Semakin banyak antisipasi kerugian tidak terduga yang muncul selama proyek oleh kontraktor, maka semakin tinggi harga penawaran proyek yang diajukannya kepada pihak pemilik proyek.
  3. Peluang munculnya langkah manipulatif kontraktor untuk mendapatkan margin besar. Ya, karena kontrak lump sum ini membuat kontraktor memiliki kebebasan dalam mengatur metode kerjanya sendiri, maka mereka bisa saja mencari celah manipulatif untuk memperoleh margin yang lebih besar. Misalnya, dengan mengurangi kualitas sumber daya, bahan baku, hingga alat K3.
  4. Proses contract discussion agreement bisa memakan waktu yang lama. Hal ini lantaran kedua belah pihak biasanya akan melakukan pembacaan dan pemahaman secara mendalam terkait setiap poin dokumen pengadaan yang tertuang dalam kontrak. Setelah memahami setiap poin, mengajukan penawaran, dan menyepakatinya, maka barulah kontrak bisa ditanda-tangani.
  5. Usulan perubahan poin dalam kontrak setelah proyek berjalan bisa memakan waktu yang lama. Misalnya, ketika kontraktor mengajukan tambahan anggaran bahan baku karena harga bahan baku saat itu melonjak jauh dari perkiraan awal, maka kecil kemungkinan pengajuan itu diterima pemilik kontrak. Kalau pun disetujui, prosesnya pun akan sangat lama. Hal ini karena pihak pemilik kontrak benar-benar akan melakukan perhitungan yang matang agar mereka pun tidak memperoleh kerugian. Mereka pun akan memastikan bahwa usulan yang diberikan kontraktor bukanlah risiko yang sudah sejak awal masuk dalam perhitungan anggaran.


Itu dia pengertian kontrak lump sum beserta kerugian dan keuntungannya. Ketahui lebih banyak wawasan tentang manajemen proyek di sini bersama Tomps.id!

Artikel
Proyek
Edukasi

Comments (0)

1000 Karakter Tersisa

Eksplor lebih banyak

Rekomendasi Untuk Anda

Manajemen Proyek Perangkat Lunak: Definisi, Fokus Utama, dan Perannya

24 March 2024

Manajemen Proyek Perangkat Lunak: Definisi, Fokus Utama, dan Perannya

Manajemen Proyek Pendidikan: Definisi, Tahapan, dan Langkah Efektifnya

24 March 2024

Manajemen Proyek Pendidikan: Definisi, Tahapan, dan Langkah Efektifnya

Manajemen Proyek Konstruksi: Definisi, Fungsi, Tujuan, dan Tahapannya

22 March 2024

Manajemen Proyek Konstruksi: Definisi, Fungsi, Tujuan, dan Tahapannya

Manajemen Proyek IT: Definisi, Tahapan, dan Kelebihannya

21 March 2024

Manajemen Proyek IT: Definisi, Tahapan, dan Kelebihannya

Kelola Proyek, Properti, dan Aset Secara Efisien

Tingkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dengan produk Tomps yang dipercaya oleh pelaku bisnis di berbagai industri di Indonesia.

Mulai Sekarang

Dapatkan Informasi Terbaru Dari Kami

Nama Lengkap
Email

icon-copyright 2024. Tomps.id by Telkom Indonesia | Tomps telah terdaftar pada: icon-copyright

Temukan Kami di

  • icon-fb
  • icon-linked
  • icon-instagram
  • icon-youtube
icon-wa