Ratusan, bahkan ribuan perusahaan menggunakan Sistem Informasi Geografis untuk membuat peta yang mampu berkomunikasi, menganalisis, membagikan informasi, dan menyelesaikan masalah yang rumit di seluruh dunia. Sistem ini mampu mengubah cara kerja beragam aspek yang terjadi di sekeliling kita. Sebenarnya Sistem Informasi Geografis itu apa dan apa fungsinya? Simak info selengkapnya di bawah ini!
Dilansir dari Gramedia, Sering disingkat dengan SIG, Sistem Informasi Geografis adalah alat berbasis komputer yang digunakan untuk memetakan dan analisis berbagai hal dan peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan database umum operasi seperti query dan analisis statistik dengan visualisasi unik dan geografis.
Kemampuan di atas membedakan SIG dari informasi lainnya dan menjadikannya sebagai sistem yang berharga bagi berbagai perusahaan pemerintah maupun swasta. Fungsinya untuk menjelaskan peristiwa, memprediksi hasil, dan strategi perencanaan. Pembuatan peta dan analisis geografis bukanlah hal baru, namun SIH mampu melakukan tugas ini dengan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan metode manual yang lama.
Sebelum adanya teknologi SIG, hanya sedikit orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menggunakan informasi geografis untuk membantu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Adanya sistem ini sangat membantu berbagai sektor dalam mengambil keputusan yang tepat.
Ada 5 komponen utama dalam Sistem Informasi Geografis, yaitu: *1. Hardware Hardware atau perangkat keras, merupakan komputer yang mengoperasikan SIG. Saat ini, ada software SIG yang dapat dijalankan di berbagai jenis komputer. Mulai dari server komputer yang tersentralisasi hingga ke desktop bisa menggunakannya. 2. Software Software atau perangkat lunak yang mengoperasikan fungsi Sistem Informasi Geografis. Fungsinya antara lain adalah menyimpan, menganalisis, dan menampilkan informasi geografis. Komponen software GIS yang utama adalah:
Sistem Informasi Geografis mampu melakukan 5 tugas penting, yaitu: 1. Input Sebelum data geografis bisa digunakan oleh SIG, sebelumnya data harus dikonversikan dulu ke format digital yang sesuai. Teknologi SIG yang modern memiliki kemampuan konversi data secara otomatis yang dapat diandalkan. 2. Manipulasi Kemungkinan besar tipe data yang diperlukan untuk proyek SIG tertentu perlu diubah atau dimanipulasi dalam berbagai cara agar membuatnya kompatibel dengan sistem yang digunakan perusahaan. Misalnya data geografis pada skala yang berbeda. Sebelum data ini diintegrasikan, maka harus ditransformasi dulu ke skala yang sama. SIG menyediakan beragam alat untuk memanipulasi data spasial dan membuang data yang tidak perlu. 3. Manajemen Untuk mengerjakan SIG kecil, mungkin sudah cukup menyimpan info geografis dalam bentuk dokumen sederhana. Namun, jika data yang digunakan semakin besar dan jumlah penggunanya semakin bertambah, maka perlu menggunakan DBMS untuk menyimpan, mengatur, dan mengelola data yang besar. DBMS mampu mengelola data yang terintegrasi. 4. Query Setelah memiliki SIG yang berfungsi dan sudah berisi informasi geografis, maka bisa mulai mengajukan pertanyaan sederhana seperti:
Tampilan akhir peta dapat diintegrasikan dengan laporan. Misalnya tampilan tiga dimensi, gambar fotografi, dan bentuk lainnya seperti multimedia. Dengan begitu, peta yang ditampilkan akan berbeda dari peta lain yang sudah kita kenal sebelumnya.
Tahapan kerja Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah: 1. Input Data Tahap yang pertama merupakan salah satu yang paling kritis. Input data pada umumnya dapat menghabiskan sekitar 60% dari keseluruhan anggaran dan waktu. Di tahap ini termasuk perencanaan, menentukan tujuan, mengumpulkan data, dan memasukkannya ke dalam sistem di komputer. 2. Mengolah Data Tahap pengolahan data meliputi klasifikasi dan stratifikasi data, komplikasi, dan geoprocessing. Biaya dan waktu yang dibutuhkan di tahap kedua ini umumnya sekitar 20% dari total. 3. Analisis Data Setelah data diolah, maka sampailah di tahap ketiga yaitu mengolah data. Di tahap ini, akan dilakukan berbagai jenis analisa. Contohnya adalah analisa ruang seperti overlay, buffer, dan lain sebagainya. Biaya dan waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 10% dari keseluruhan. 4. Output Data Di tahap akhir adalah output data. Pada fase ini, tim akan menyajikan hasil analisa yang sudah dilakukan. Bentuk penyajiannya sangat beragam, bisa berupa peta hardcopy, softcopy, tabulasi data, maupun dalam bentuk situs web.
Itu dia segala yang perlu diketahui tentang Sistem Informasi Geografis. Banyak industri yang dapat menggunakan teknologi ini, tapi diperlukan pengumpulan data yang tepat dan dikelola dengan baik agar dapat memanfaatkannya demi kepentingan perusahaan. Nah, untuk mengumpulkan dan mengelola data perusahaan, Tomps hadir sebagai software manajemen berkualitas.
Sebagai bagian dari Telkom Indonesia, Tomps mampu mengelola aset, bangunan, dan proyek perusahaan di dalam satu platform yang sama. Memonitor dan mengaksesnya jadi jauh lebih mudah. Jadi tunggu apa lagi? Langsung saja kunjungi website Tomps untuk info lebih lanjut terkait layanannya!
Kelola Proyek, Properti, dan Aset Secara Efisien
Tingkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dengan produk Tomps yang dipercaya oleh pelaku bisnis di berbagai industri di Indonesia.
Mulai SekarangDapatkan Informasi Terbaru Dari Kami