Memiliki Scrum Master yang tidak menguasai nilai agile dan Product Owner yang sering menginterupsi backlog adalah dua dari beberapa faktor lain yang dapat menurunkan kualitas daily scrum anda.


Menurut Pelatih Scrum Profesional Stephanie Ockerman, Scrum Harian dilakukan untuk meninjau pencapaian tujuan sprint, menyinkronkan aktivitas, dan membuat rencana untuk 24 jam ke depan. Tugas utamanya adalah menjadi benang merah antara anggota tim pengembangan (developer team) untuk mencapai tujuan sprint.

 

Daily scrum sering dianggap sebagai sebuah rapat rutin biasa dan merupakan acara scrum yang paling sederhana. Meski begitu, daily scrum ini juga seringkali memunculkan kesalahan paling banyak yang dapat mempengaruhi alur scrum. Mulai dari ketidak-tahuan anggota terhadap prinsip dan nilai scrum, mencernanya sebagai sebuah teknikal meeting yang pribadi, hingga kesalahan-kesalahan personal yang dapat menghambat efektivitas daily scrum. 

Maka dari itu, Tomps telah merangkum 12 cara untuk membuat daily scrum berjalan lebih efisien dan efektif untuk anda di bawah ini. 


Certified Scrum Master (CSM)


Di daftar pertama ada Certified Scrum Master (CSM). Sertifikasi ini termasuk pada tingkat sertifikasi pengantar untuk anda yang ingin memulai peran sebagai Scrum Master atau anggota tim scrum. Dirilis oleh Scrum Alliance, CSM akan membantu anda mempelajari kerangka kerja scrum dan mendapatkan pemahaman tentang akuntabilitas tim, scrum events dan scrum artifacts, serta cara memandu tim untuk menerapkan scrum dengan baik.


Sebelum peserta dipersilahkan mengikuti tes, mereka terlebih dahulu akan mengikuti kursus pelatihan selama 16 jam. Setelah kursus selesai, peserta akan mengikuti ujian selama 60 menit untuk mengerjakan 50 soal. Jika peserta dinyatakan lulus, mereka akan menerima perjanjian lisensi CSM dan diharuskan melengkapi profil keanggotaan Scrum Alliance. Melansir Scrum Alliance, biaya yang dikenakan untuk mengikuti sertifikasi ini berkisar $1.000 sampai $2.000 atau sekitar Rp14,5 juta hingga Rp29 juta.


Advanced Certified Scrum Master (A-CSM)


Setelah berhasil meraih sertifikat CSM, maka anda bisa mencoba tingkat selanjutnya, yakni sertifikasi Advanced Certified Scrum Master (A-CSM). Masih dengan perilis yang sama, Scrum Alliance, sertifikasi A-CSMd adalah kursus lanjutan bagi mereka yang saat ini memegang sertifikasi CSM dan memiliki minimal 12 bulan pengalaman bekerja sebagai Scrum Master dalam lima tahun terakhir.

Dalam mengikuti sertifikasi A-CSM, beberapa hal yang akan anda pelajari adalah:


  1. Memfasilitasi dialog yang lebih baik antara Pemilik Produk (Product Owner), anggota Tim Scrum (Scrum Team), pelanggan, pemangku kepentingan, dan eksekutif.
  2. Kesiapan diri dalam menghadapi perubahan, kontribusi dan motivasi yang rendah, dan lain-lain selama scrum berlangsung.
  3. Meningkatkan kontribusi antar tim untuk mendorong akuntabilitas, komitmen, dan menciptakan dukungan yang lebih besar.


Melansir Scrum Alliance, biaya minimal yang dikenakan untuk mengikuti A-CSM ini nampaknya lebih tinggi dibanding CSM. Anda bis mengikuti sertifikasi A-CSM dengan mengeluarkan biaya yang berkisar $1.600 sampai $1.800 atau sekitar Rp14,5 juta hingga Rp26 juta. Apa anda tertarik mengikuti sertifikasi Scrum Master satu ini?


Certified Scrum Professional Scrum Master (CSP-SM)


Tak puas hanya dengan memegang sertifikasi A-CSM? Kalau begitu, anda bisa mencoba sertifikasi Scrum Master tertinggi yang dikeluarkan Scrum Alliance, yakni Certified Scrum Professional Scrum Master (CSP-SM). CSP-SM adalah sertifikasi bergengsi yang diambil para scrum master untuk mengembangkan penguasaan mereka dalam penerapan prinsip-prinsip scrum dan menjadikan mereka tangkas dalam organisasi.


Untuk mendapatkan sertifikasi satu ini, peserta harus lebih dulu memegang sertifikasi A-CSM dan dapat membuktikan pengalaman, pelatihan terdokumentasi, dan pengetahuan scrum yang dapat divalidasi. Peserta juga harus pernah mengikuti pelatihan CSP-SM bersertifikat untuk mendapatkan keterampilan fasilitasi, pembinaan, dan teknik progresif dalam melayani berbagai peran dalam Scrum Team. Mereka juga harus memvalidasi setidaknya 24 bulan pengalaman kerja sebagai Scrum Master dalam lima tahun terakhir.


Sama seperti dua sertifikasi sebelumnya, biaya yang dikenakan untuk mengikuti sertifikasi CSP-SM berkisar $1.000 sampai $2.000 atau sekitar Rp14,5 juta hingga Rp29 juta. Anda juga akan dikenakan biaya $250 atau sekitar Rp3,6 juta dalam kurun waktu dua tahun sekali untuk memperbaharui legalitas sertifikat ini.


Professional Scrum Master (PSM) I


Selanjutnya giliran organisasi Scrum.org yang merilis sertifikasi scrum mereka, Professional Scrum Master (PSM) I. Sertifikasi yang tergolong entry-level ini dibentuk oleh Ken Schwaber pada tahun 2009 setelah ia meninggalkan Scrum Alliance. PSM I dapat diikuti siapa saja yang ingin memvalidasi kedalaman pengetahuannya tentang kerangka kerja Picture Scrum dan bagaimana penerapannya. Jika lulus dalam sertifikasi ini, maka anda akan menerima Sertifikasi PSM I yang diakui industri untuk menunjukkan tingkat dasar penguasaan scrum anda.


Tidak diketahui apakah ada prasyarat formal bagi kandidat yang ingin mengikuti ujian sertifikasi ini. Namun, pastikan anda telah meresapi dengan baik kaidah-kaidah scrum atau mungkin memiliki pengalaman bekerja dengan metode scrum. Scrum.org merekomendasikan para pesertanya untuk mengikuti kursus pelatihan guna mengukur pengetahuan, bidang kekuatan, dan kelemahan sebelum mengikuti ujian resmi untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

Untuk mengikuti sertifikasi ini, anda akan dikenakan $150 atau sekitar Rp2,1 juta per percobaan ujian. Dalam ujian sertifikasi PSM I, anda harus menjawab 80 soal pilihan ganda dalam waktu 60 menit. Jika anda berhasil mencapai skor jawaban benar minimal 85%, maka anda dapat meraih sertifikat kelulusan untuk PSM I ini.


Professional Scrum Master (PSM) II


Berhasil melewati PSM I? Maka ini saatnya anda mencoba tingkat selanjutnya, yakni Professional Scrum Master (PSM) II. Sertifikasi Scrum Master yang tergolong dalam intermediate-level ini tersedia bagi siapa saja yang ingin menunjukkan kemampuannya dalam menerapkan kerangka kerja scrum untuk memecahkan masalah tingkat lanjut dan kompleks di dunia nyata. Para peserta yang lulus dalam sertifikasi ini akan diindikasikan industri memiliki pengetahuan yang baik tentang scrum dan perannya sebagai Scrum Master.


Kompetensi tentang scrum dalam PSM II mencakup pemahaman dan penerapan kerangka kerja scrum, pengembangan anggota dan tim, kelihaian dalam mengelola produk, mengembangkan dan mengirimkan produk secara profesional, dan kelihaian dalam mengembangkan organisasi. Menurut Scrum.org, membaca Panduan Scrum (Scrum Guide) dan mengikuti penilaian terbuka saja belum cukup untuk membuat anda lulus dalam PSM II. Mengikuti kursus 2 hari Professional Scrum Master II sangat dianjurkan agar anda dapat menemukan informasi tambahan yang dapat membantu dalam ujian PSM II.


Professional Scrum Master (PSM) III


Pada tingkat sertifikasi Scrum Master tertinggi dari Scrum.org, ada Professional Scrum Master (PSM) III. Untuk mengikuti sertifikasi PSM III, anda harus menunjukkan tingkat penguasaan scrum yang luar biasa, memiliki pemahaman yang mendalam tentang penerapan dan praktik scrum, dan memahami nilai-nilai scrum yang diterapkan dalam berbagai situasi organisasi yang kompleks.


Meski tidak ada pelatihan khusus yang diwajibkan untuk mengikuti penilaian PSM III ini, anda diwajibkan untuk menyelesaikan pelatihan PSM I dan II sebelumnya. Untuk mengikuti ujian sertifikasi PSM III, anda akan merogoh kocek sebesar $500 atau sekitar Rp7,2 juta. Jikaa anda telah menyelesaikan pelatihan PSM II sebelumnya, maka anda akan mendapatkan diskon sebesar 40%. Berbeda dengan sertifikasi dari Scrum Alliance di atas, sertifikasi PSM ini tidak memerlukan pembaharuan legalitas di tahun-tahun kedepannya.


Itu dia 6 sertifikasi Scrum Master yang dapat anda ikuti untuk menunjukan kredibilitas karier anda sebagai seorang Scrum Master. Dari 6 nama di atas, sertifikasi mana yang sudah berhasil anda dapatkan?