Setiap perusahaan belum tentu memiliki aset bangunan, terutama untuk perusahaan yang baru merintis. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, tentu perusahaan ingin memiliki bangunan yang akan menjadi salah satu aset mereka untuk menambah nilai perusahaan.

Contoh aset bangunan antara lain adalah gedung kantor, toko ritel, gudang, pabrik, dan lain sebagainya. Supaya lebih memahami tentang aset bangunan dan kenapa penting untuk mengelolanya, simak info selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Aset Bangunan?

Bangunan termasuk dalam aset tetap milik perusahaan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tahun 2004, aset tetap merupakan aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan untuk operasi perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun.

Sementara itu, menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, aset tetap merupakan aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan, serta memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun. Sementara itu, menurut PP 71 tahun 2019, yang dimaksud gedung dan bangunan adalah seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.

Klasifikasi Aset Tetap Gedung dan Bangunan

Gedung dan bangunan termasuk dalam aset tetap. Aset tetap yang terdapat di neraca dapat diklasifikasikan menjadi 6 bagian, yaitu:

  1. Tanah Tanah yang termasuk dalam kategori aset tetap merupakan tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan dalam kondisi siap digunakan. Tanah lain yang digunakan untuk bangunan, jalan, dan jaringan akan dicatat sebagai aset tetap yang terpisah.
  2. Gedung dan Bangunan
    Gedung dan bangunan yang masuk ke dalam aset tetap adalah yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari, serta dalam kondisi siap digunakan. Contohnya adalah bangunan berupa gedung, menara, monumen, dan lain sebagainya.
  3. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan masuk ke dalam kategori aset tetap. Selain itu, kondisi peralatan dan mesin juga harus dalam kondisi siap digunakan. Aset tetap peralatan dan mesin contohnya adalah alat berat, alat bengkel, alat angkutan, alat ukur, alat persenjataan, alat pertanian, alat kedokteran, dan masih banyak lagi. Segala peralatan yang digunakan untuk bekerja di dalam perusahaan termasuk dalam kategori ini.
  4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan, irigasi, dan jaringan juga dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap apabila jalan, irigasi, dan jaringan yang dimaksud dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk kegiatan perusahaan sehari-hari, serta dalam kondisi siap digunakan.
  5. Konstruksi dalam Pengerjaan Konstruksi yang masih dalam tahap pengerjaan juga bisa termasuk dalam kategori aset tetap meskipun belum jadi. Konstruksi perusahaan tersebut pada tanggal neraca belum selesai dibangun secara keseluruhan. Akan tetapi akan dibahas lebih lanjut dalam modul akuntansi.
  6. Aset Tetap Lainnya Terakhir ada klasifikasi aset tetap lainnya, yang meliputi aset tetap tetapi tidak termasuk ke dalam kelima klasifikasi di atas. Tentu saja, aset yang dimaksud harus memenuhi definisi aset tetap. Contohnya koleksi seni dan budaya yang bernilai, koleksi buku, dan lain sebagainya.

Mengapa Mengelola Aset Bangunan Itu Penting?

Setiap aset yang dimiliki perusahaan harus dipantau dan dikelola dengan baik agar terus diketahui nilainya. Ada banyak kelebihan yang akan didapat perusahaan jika mengelola aset bangunan dengan baik. Berikut ini beberapa alasan mengapa mengelola aset bangunan itu penting:

  1. Visibilitas yang Jelas Menerapkan program manajemen aset yang sukses memastikan visibilitas yang jelas di seluruh unit bisnis, termasuk aset bangunan. Manajemen aset bangunan yang tepat pasti akan selalu diperbarui dan terorganisir, sehingga pemangku kepentingan dapat membuat keputusan bisnis yang dapat dibenarkan dan akurat. Keputusan yang diambil terkait aset bangunan tidak menggunakan perkiraan kasar atau catatan transaksi yang sudah ketinggalan jaman. Memiliki data aset bangunan yang akurat memungkinkan perusahaan memperkirakan pembaruan aset dengan mudah, tanpa risiko pembelian aset yang kurang atau berlebihan. Ketika pembelian yang berlebihan terjadi, maka keuangan perusahaan akan berkurang. Kalau terjadi penyusutan nilai, maka akan sangat berdampak pada keuangan perusahaan secara keseluruhan.
  2. Menghemat Biaya Penghematan biaya memainkan peran penting dalam manajemen aset apa pun, termasuk aset bangunan. Bayangkan jika sebuah perusahaan memiliki 10 bangunan yang tersebar di lokasi berbeda-beda. Tanpa manajemen aset yang baik secara digital, akan sangat sulit mengelolanya. Kita harus mendatangi setiap lokasi bangunan untuk mengetahui kondisinya. Sementara itu, jika menggunakan software sistem manajemen aset semua tercatat dengan rapi dan akurat. Penghematan biaya dari segi transportasi akan terjadi karena tidak perlu datang langsung ke lokasi bangunan setiap saat, melainkan sudah bisa dipantau dari satu platform secara digital.
  3. Memantau Nilai Aset Bangunan Aset bangunan merupakan bagian yang sangat penting dalam perusahaan. Nilai aset bangunan seharusnya bisa bertambah asalkan bangunan dikelola dengan baik. Karena itu, perlu manajemen aset bangunan yang dikelola dengan baik agar nilai bangunan bisa terpantau terus. Bangunan harus dijaga agar nilainya tetap besar dan bermanfaat bagi perusahaan. Karena itu, dengan software manajemen aset bangunan, perusahaan dapat memantau kondisi bangunan secara real-time. Kapan bangunan harus direnovasi jadi lebih mudah dilacak, sehingga nilai bangunan tetap terjaga.
  4. Meningkatkan Produktivitas Perusahaan yang baru merintis dan baru memiliki 1 aset bangunan mungkin belum membutuhkan software manajemen aset bangunan. Tetapi, seiring dengan bertumbuhnya perusahaan dan jumlah asetnya, maka akan sulit untuk memantau secara langsung aset yang lokasinya tersebar, apalagi kalau satu bangunan luasnya besar-besar.

Adanya software manajemen aset sangat memudahkan perusahaan masa kini untuk mengelola aset bangunan. Software ini memungkinkan terjadinya otomatisasi, sehingga perusahaan jadi memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hal lain yang lebih produktif. Dengan begitu, produktivitas dan performa perusahaan dapat ditingkatkan secara keseluruhan.

Memantau dan mengelola aset bangunan sangat penting bagi setiap perusahaan karena aset dapat meningkatkan nilai perusahaan. Karena itu, pastikan menggunakan software manajemen yang berkualitas seperti Tomps agar aset bangunan dapat dikelola dengan baik dan dapat dioptimalkan demi keuntungan perusahaan.

Tomps merupakan bagian dari Telkom Indonesia yang menyediakan solusi manajemen secara digital dengan cara penggunaan yang mudah. Layanannya telah digunakan oleh Bank Indonesia, Kementerian Kesehatan, Pertamina International Shipping, dan masih banyak lagi. Langsung saja kunjungi website Tomps untuk dapat informasi lebih lanjut!