Lebih baik menggunakan tukang harian atau borongan? Mana yang lebih terjangkau, biaya tukang harian atau tukang borongan? Tentu saja tergantung dari jenis proyeknya. Karena itu, akan lebih baik memahami apa saja perbedaan antara tukang harian dan tukang borongan. Di bawah ini kita akan membahas tentang tanggung jawab, jenis proyek, dan efisiensi antara tukang harian dan tukang borongan. Pemilik proyek harus memahami dengan baik terkait sistem pembayaran yang dilakukan oleh kontraktor pada tukang dan tenaga ahli baik secara harian maupun borongan.
Perbedaan Tukang Harian dan Tukang Borongan
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara tukang harian dan tukang bangunan 1. Proyek yang Ditangani Tukang harian: skala pembangunannya biasanya relatif lebih kecil dan simpel. Misalnya perbaikan rumah dan renovasi ruangan tertentu. Tukang borongan: skala pembangunannya relatif lebih besar, misalnya membangun rumah dan hunian baru, atau bangunan untuk tujuan komersial. 2. Tanggung Jawab Tukang harian: cenderung lebih fokus karena biasanya digunakan jasanya berdasarkan keahlian mereka yang spesifik. Tukang borongan: cenderung punya tanggung jawab lebih besar, karena skala proyek biasanya lebih besar. 3. Waktu Penyelesaian Tukang harian: biasanya lebih fleksibel, meskipun sering kali sudah ditetapkan agar tidak melebihi budget. Tukang borongan: cenderung lebih cepat selesai karena melibatkan beberapa pekerja sekaligus dan harus mengikuti jadwal yang sudah ditentukan sejak awal. 4. Kualitas Pekerjaan Tukang harian: kualitas sebenarnya sangat tergantung dari masing-masing tukang, tapi biasanya tukang harian hasilnya lebih mendetail karena butuh keahlian spesifik. Tukang borongan: hasilnya juga bisa baik kalau diawasi dengan baik pula. Jika monitor dan supervisi kurang, ditambah pengerjaan proyeknya dikerjakan dengan terburu-buru, maka sangat berpotensi pada kualitas bangunan. 5. Upah Tukang harian: dibayar berdasarkan berapa hari mereka bekerja. Tukang borongan: dibayar berdasarkan proyek yang dikerjakan dalam jangka waktu tertentu, biaya pada umumnya sudah disepakati sejak awal.
Jenis Proyek dan Tukang yang Sebaiknya Dipilih
Pada umumnya, kontraktor atau pemilik proyek akan memutuskan menyewa tukang berdasarkan jenis proyeknya. Ada proyek yang lebih baik menggunakan tukang harian dan ada juga yang lebih baik menggunakan tukang borongan. Berikut ini adalah beberapa jenis proyek dan tukang yang sebaiknya dipilih: 1. Pengerjaan Pondasi Mengerjakan pondasi termasuk ke dalam pekerjaan berat dan akan memakan waktu yang cukup lama. Pekerjaan ini bisa dilakukan oleh kebanyakan tukang, jadi tidak membutuhkan keahlian yang spesifik. Pekerjaan ini termasuk galian sampai urukan lantai, biasanya pemilik proyek akan menyewa tukang borongan. 2. Pengerjaan Bowplank Bowplank adalah pekerjaan memasang pembatas yang akan digunakan untuk menentukan batas area kerja. Pekerjaan ini sebenarnya termasuk pekerjaan ringan, tapi harus dikerjakan dengan keahlian khusus. Sangat disarankan untuk menggunakan tukang harian yang akan dibayar harian tergantung dari level pembangunan dan siku bangunan. 3. Pengerjaan Pasang Dinding dan Pembesian Pekerjaan memasang dinding dan pembesian membutuhkan keahlian khusus, tapi termasuk ke dalam pekerjaan berat yang dapat memakan waktu cukup lama hingga selesai. Karena itu, sebaiknya menggunakan jasa tukang borongan, tapi dipilih yang sudah berpengalaman dalam pekerjaan pasang dinding dan pembesian. Biayanya akan lebih efisien dan lebih cepat selesai dengan tukang borongan. 4. Pengerjaan Plesteran dan Acian Plester dan aci adalah pekerjaan ringan tapi tukangnya harus berpengalaman karena membutuhkan keahlian tinggi. Sebaiknya menyewa tukang harian yang sudah berpengalaman agar hasil plester dan acian rapi. Pada umumnya, dalam sehari tukang mampu menyelesaikan plesteran sekitar 10 m² per hari. 5. Pengerjaan Atap Pengerjaan atap biasanya dikerjakan oleh tukang borongan agar bisa dilakukan dengan cepat. Meski begitu, memasang atap juga membutuhkan keahlian tinggi. Jadi sebaiknya pilih tukang yang sudah berpengalaman. Karena butuh keahlian, maka biasanya tarif borongannya pun termasuk tinggi. Misalnya untuk rumah seluas 10 x 10 m, untuk memasang atap dibutuhkan waktu sekitar 6 hari. 6. Pengerjaan Pasang Plafon Pekerjaan pasang plafon tergolong pekerjaan ringan, meski begitu membutuhkan keahlian yang tinggi. Kalau dikerjakan oleh ahlinya, sebenarnya memasang plafon tidak akan berlangsung terlalu lama. Misalnya untuk rumah ukuran 10 x 10 m, biasanya dibutuhkan waktu pengerjaan plafon selama 6 hari dengan 3 orang tukang. Agar hasilnya baik, maka sebaiknya menggunakan tukang harian. 7. Pengerjaan Pasang Keramik Memasang keramik di bangunan membutuhkan keahlian khusus, karena itu biasanya dilakukan oleh tukang harian. Rata-rata tukang harian bisa mengerjakan pasang keramik dalam 1 hari setidaknya sekitar 5 m² dan tarifnya biasanya sekitar Rp 45.000 per meter persegi. Lama atau tidaknya penyelesaian tentu tergantung dari seberapa besar bangunan tersebut. 8. Pengerjaan Instalasi Pipa dan Listrik Pemasangan pipa dan instalasi listrik sebenarnya membutuhkan keahlian khusus. Tapi sangat jarang ada tukang pipa dan listrik yang bersedia mengerjakan instalasi dengan bayaran harian. Karena itu, biasanya instalasi pipa dan listrik menggunakan tukang borongan. Pada umumnya, harga yang ditentukan merupakan hasil negosiasi antara kontraktor atau pemilik proyek dengan tukang yang memiliki keahlian instalasi pipa dan listrik. 9. Pengerjaan Pasang Kusen Pekerjaan pasang kusen jendela biasanya dikerjakan dengan sistem borongan. Pada umumnya, 1 orang tukang bisa menyelesaikan 3 bingkai kusen dalam 1 hari. Lama atau tidaknya pekerjaan akan sangat tergantung dari besarnya bangunan dan banyaknya jendela di dalam ruangan. 10. Pengerjaan Cat Khusus untuk menyelesaikan cat dinding, sangat tergantung dari kontraktor atau pemilik proyek. Ada yang lebih suka menggunakan tukang harian jika tingkat kesulitan mengecatnya rumit, tapi kekurangannya adalah lamanya pekerjaan jadi lebih lama. Untuk luas bangunan yang besar dan level pekerjaan yang tidak terlalu rumit, dengan warna cat yang simpel, akan digunakan tukang borongan. Waktu pengerjaan cenderung lebih singkat dengan harga yang lebih terjangkau. 11. Pekerjaan Bersih-bersih Pekerjaan terakhir yang tak kalah penting dari setiap proyek pembangunan, baik yang skalanya kecil maupun besar, adalah pembersihan. Setiap bekas pembangunan harus dibersihkan agar rapi dan tidak mengganggu lingkungan yang ada di sekitarnya. Pekerjaan bersih-bersih ini biasanya dikerjakan secara borongan karena jenis pekerjaannya termasuk cukup berat dan banyak yang harus diselesaikan. Jika menggunakan tukang harian, biaya yang harus dikeluarkan bisa lebih besar dibandingkan upah tukang borongan.
Agar biaya pembangunan proyek lebih transparan dan mudah diatur, Tomps by Telkom Indonesia hadir sebagai solusi digital manajemen kolaboratif yang bisa diakses melalui aplikasi mobile maupun web. Tomps mengedepankan kemudahan dalam mengelola kebutuhan pembangunan melalui supervisi online. Berbagai fitur pintarnya sangat mudah digunakan, langsung saja dapatkan demonya di situs web Tomps.