Bank Indonesia (BI) semakin menegaskan komitmennya untuk menjadi bank sentral digital terdepan dengan langkah-langkah inovatif yang diambilnya. Dalam era transformasi digital yang cepat, BI berperan sebagai pemimpin dalam mewujudkan visinya untuk menjadi bank sentral yang adaptif, efisien, dan responsif terhadap perubahan teknologi.


Untuk mewujudkannya, Bank Indonesia melakukan pembangunan fasilitas kerja yang modern dan digital, diantaranya Pembangunan Sentra Pengelolaan Uang (SPU), Depo Kas Utama Wilayah Timur (DKUT), Data Center (DC) dan Business Resumption Site (BRS) yang terintegrasi. 


Tomps sebagai solusi digital manajemen kolaboratif akan mendukung transformasi digital yang dilakukan Bank Indonesia. Dengan menghadirkan Tomps Project yang membantu proyek tersebut, akan memberikan kemudahan pengelolaan sistem manajemen proyek yang kolaboratif sehingga proyek yang dijalankan menjadi lebih efektif dan efisien.


Program Pembangunan Sentra Pengelolaan Uang (SPU), Depot Kas Utama Wilayah Timur (DKUT), Data Center-2 (DC-2), Business Resumption Site (BRS) dan Kawasannya selanjutnya dinamakan Proyek SINERGI: Bersinergi Menuju BI 4.0. Sistem manajemen Tomps sebagai alat yang membantu pelaksanaan manajemen proyek akan melakukan monitor pada keempat proyek besar tersebut. Mulai dari performansi progres, anggaran, risiko dan detail informasi lainnya berdasarkan estimasi perencanaan maupun realisasinya melalui Tomps Project. Yodya Karya juga turut mendukung proyek ini sebagai konsultan Project Management Construction Management (PMCM) di Bank Indonesia menjadi lebih baik.


Menurut Rihatmoko, sebagai Kepala Divisi Gedung Yodya Karya, penggunaan Tomps menjadi suatu keharusan, mengingat perkembangan yang kompleks dalam proyek yang sedang dilaksanakan, sehingga penggunaan single-page dashboard untuk Proyek SINERGI terbukti lebih efektif dan efisien.


“Karena dalam proyek ini terdapat banyak sekali proyek yang dikerjakan secara simultan dan bersamaan. Sehingga, apa yang sekarang didevelop oleh Tomps sesuatu yang penting dan keharusan bagi Yodya Karya dalam mengerjakan proyek.” ujarnya.


PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), sebagai salah satu badan usaha milik negara Indonesia, bertanggung jawab untuk mendorong ekosistem digital, khususnya memantau kemajuan proyek-proyek pembangunan. Telkom mengambil langkah konkret untuk mempercepat dengan meluncurkan payung brand Leap-Telkom Digital melalui pengenalan Tomps. Saat ini, platform Tomps sudah berperan penting dalam mendukung efisiensi dan efektivitas Yodya Karya dan Bank Indonesia untuk menjadi perusahaan kelas dunia.  


Di era digital seperti saat ini, sistem manajemen sudah menjadi harta yang berharga sehingga harus dijaga dan ditata. Penataan sistem ini sudah berjalan dengan inisiatif pemerintah terkait akselerasi transformasi digital dan penguatan ekosistem teknologi. Pemanfaatan tata kelola sistem manajemen yang baik diharapkan dapat terimplementasi di seluruh instansi dalam negeri sebagai upaya mendongkrak ekosistem manajemen digital di tanah air.


Arif Fajaruddin, CEO Tomps, mengatakan, sistem manajemen Tomps

memiliki bukti real-time informasi perencanaan, aset, proyek, dan bangunan dalam hal ini seperti pemantauan pekerjaan secara keseluruhan, kategori pekerjaan, realisasi fisik, dan kendala status pekerjaan terbaru di lapangan.


“Banyak benefit yang bisa digunakan di aplikasi sistem manajemen untuk pemantauan, karena di sistem itu secara tidak langsung memiliki pengetahuan tentang keseluruhan prosesnya, dan menjadi lebih mudah untuk mengontrol budget, penjadwalan, perencanaan serta komunikasi pun menjadi lebih efektif karena ada di satu pintu.” paparnya.


Tomps berperan sebagai salah satu pelaksana dalam transformasi

digital yang menekankan pentingnya kemudahan pengelolaan melalui sistem manajemen kolaboratif untuk perencanaan, proyek, aset, dan bangunan.


Sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf

Amin, salah satu fondasi pembangunan Indonesia adalah infrastruktur, yang berarti permintaan dan peluang proyek akan berkembang pesat. Kita sudah familiar dengan proyek-proyek konstruksi yang besar dan signifikan di sektor publik, seperti pembangunan jalan tol, jembatan, bandara, rel kereta api, dan lainnya. Namun, penting untuk mengingat bahwa kecepatan pembangunan Indonesia harus disertai dengan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan proyek tersebut.


Dengan sistem manajemen ini, Anda dapat mengakses perkembangan

proyek secara real-time, akurat, dan transparan meskipun tidak berada di lokasi proyek. Terhitung sejak tahun 2017, Tomps sebagai pengembang sistem manajemen digital yang telah dipercaya mengerjakan lebih dari 40.000 proyek di seluruh Indonesia.


Telkom Indonesia sendiri berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam memajukan dan mensejahterakan bangsa. Hal ini juga didukung melalui ragam langkah sinergi dan kolaborasi baik dengan pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Kinerja tim yang baik dan kompak merupakan salah satu kunci agar Indonesia mampu menjadi negara yang luar biasa. Kedepannya, Telkom Indonesia akan terus berupaya untuk berkontribusi dan melahirkan berbagai inovasi yang diharapkan akan dapat mendukung agenda pemerintah untuk membangun Indonesia agar semakin mampu bersaing ditengah persaingan global.


Fokus utama Tomps adalah menjaga efisiensi dan efektivitas manajemen perusahaan berjalan sesuai perencanaan serta mengontrol keberjalanan pekerjaan yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.