Sedang tertarik untuk meniti karier sebagai PMO? Kalau begitu, anda bisa mencoba 7 sertifikasi PMO manager berikut ini untuk mendorong dampak positif pada karier anda di 2022.
Apa Itu PMO?
Menurut PMBOK® Guide Fifth Edition, Project Management Office (PMO) didefinisikan sebagai sebuah struktur organisasi yang menstandarisasi proses tata kelola terkait proyek dan memfasilitasi berbagi sumber daya, metodologi, alat, dan tekniknya. Perannya pada dasarnya adalah untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk satu atau beberapa proyek. Peran PMO ini dapat ditemukan dalam departemen tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan proyek. PMO juga dapat dibentuk sebagai entitas terpisah dari organisasi, meskipun tidak pada tingkat eksekutif. PMO tidak akan lagi berperan setelah proyek yang didukungnya berakhir. Meski begitu, perlu dicatat bahwa anggota dan infrasturkturnya dapat bergabung untuk melayani proyek lain sebagai PMO pendamping.
Masih melansir PMBOK® Guide Fifth Edition, fungsi utama dari PMO adalah untuk mendukung pekerjaan manajer proyek dalam berbagai cara seperti:
- Mengelola sumber daya bersama di semua proyek yang dikelola oleh PMO.
- Mengidentifikasi dan mengembangkan metodologi manajemen proyek, praktik, dan standar terbaik.
- Pembinaan, pendampingan, pelatihan, dan pengawasan.
- Memantau kepatuhan terhadap standar, kebijakan, prosedur, dan pola manajemen proyek melalui audit proyek.
- Mengembangkan dan mengelola kebijakan proyek, prosedur, template, dan dokumentasi bersama lainnya (aset organisasi).
- Koordinasi komunikasi lintas proyek.
- Memimpin transfer pengetahuan.
- Menghentikan proyek.
- dan keputusan lainnya atas proyek yang dinilai terbaik untuk organisasi kedepannya.
7 Sertifikasi PMO Manager Yang Berguna Untuk Karier Anda
1. PMP (Project Management Professional)
Tahukah anda, PMP Certification adalah salah satu sertifikasi manajemen proyek tertua dan paling terkenal saat ini. PMP garapan PMI (Project Management Institute) pertama kali diluncurkan pada 1984 lalu. PMP berada di peringkat 10 besar dalam Certification Magazine Salary Survey edisi 2015 lalu (PMI.org). Di mana, responden dalam survey ini dilaporkan mendapatkan gaji rata-rata sekitar £50.000 (sekitar Rp973 juta) per tahun.
Didapuk sebagai salah satu sertifikasi project manager paling bergengsi, hal ini tentu bukan tanpa alasan kuat. Faktanya, project manager yang ingin mengambil sertifikasi ini diharuskan memiliki pengalaman praktis selama minimal 3 tahun di bidang manajemen proyek. Perhitungan ini termasuk jam terbang minimal 4.500 memimpin sebuah proyek. Selain itu, calon peserta sertifikasi ini juga diharuskan sudah mengikuti minimal 35 jam kelas pendidikan manajemen proyek sebelum dapat mengikuti ujian sertifikasi PMP ini. Jika anda belum memiliki pengalaman minimal 4 tahun, maka akan ada persyaratan lebih ketat yang menunggu untuk dipenuhi sebelumnya.
Bagaimana Rincian Ujian PMP? Dalam ujian PMP ini, peserta akan diminta menjawab 200 soal pilihan ganda dalam jangka waktu sekitar 4 jam. Di mana, para peserta harus menjawab seluruh soal yang ada karena bobot seluruh soal sama dan tidak ada skor negatif untuk jawaban yang salah.Untuk lulus, peserta harus memperoleh skor jawaban benar minimal 75%. Namun, PMI sendiri tidak mengumumkan secara resmi berapa skor minimum untuk dapat lulus dalam sertifikasi ini.
Jika berhasil mendapatkan pemberitahuan lulus, maka peserta akan diminta untuk menyetujui Kode Etik dan Perilaku Profesional PMI. Nantinya, sertifikasi ini akan berlaku selama 3 tahun yang kemudian dapat diperbaharui kembali.
2. PRINCE2 (Projects In Controlled Environments)
Selain PMP, adapun sertifikasi PRINCE2 (Projects In Controlled Environments) yang sudah memiliki popularitas yang luas di seluruh dunia. Jika anda adalah seseorang yang baru terjun sebagai manajer proyek yang baru mengenal industri, atau calon manajer proyek dan memerlukan kredensial di industri ini, maka sertifikasi satu ini akan sangat ideal untuk anda coba.
Dikeluarkan oleh AXELOS, sertifikasi PRINCE2 memiliki beberapa tingkatan, yakni PRINCE2 Foundation, PRINCE2 Practitioner dan PRINCE2 Professional. Metodologi yang digunakan dalam sertifikasi ini cukup unik dan berbeda dengan PMP yang menekankan pada pengetahuan dasar dan umum dari manajemen proyek. Mengikuti sertifikasi ini akan sangat bermanfaat untuk anda sembari mencicil persyaratan meraih sertifikasi PMP.
Bagaimana skema ujian PRINCE2? Ketika mengikuti ujian sertifikasi PRINCE2, para peserta akan diminta mengerjakan 70 pertanyaan pilihan ganda dengan 5 pertanyaan percobaan. Waktu yang diberikan adalah sekitar 60 menit. Untuk dapat lulus dalam ujian ini, para peserta minimal harus mendapatkan 35 jawaban benar dari 70 soal yang diujikan atau 35/70.
3. PMI Risk Management Professional (PMI-RMP)
Jika anda bertanggung jawab untuk melakukan manajemen risiko di perusahaan, atau mungkin anda seorang manajer proyek yang berfokus pada manajemen risiko proyek, maka mencoba sertifikasi satu ini akan sangat berguna untuk karier anda sebagai PMO manager. Sertifikasi PMI-RMP ini akan mengasah kemampuan anda dalam melakukan identifikasi dan menilai resiko proyek, mengurangi peluang ancaman (threat), dan memanfaatkan peluang (opportunity) yang muncul.
Bagaimana skema ujian PMI-RMP? Untuk mengikuti sertifikasi ini, anda harus memiliki gelar pendidikan sekolah menengah-sarjana, 24-36 bulan pengalaman manajemen risiko proyek dalam 5 tahun terakhir, hingga 30-40 jam pendidikan manajemen risiko proyek. Dalam ujian sertifikasi ini, peserta akan diminta untuk menyelesaikan 170 pertanyaan pilihan ganda dalam waktu 3,5 jam. Untuk mempertahankan PMI-RMP, anda harus mendapatkan 30 unit pengembangan profesional (PDU) dalam topik manajemen risiko setiap tiga tahun secara berkala.
4. CAPM (Certified Associate in Project Management)
Sertifikasi project manager yang populer lainnya adalah CAPM (Certified Associate in Project Management). Melansir dari PMI Today, dikatakan pada Juni 2019 ada sekitar 39.120 pemilik sertifikat CAPM di seluruh dunia. Memang dirancang untuk para entry-level project manager, sertifikat CAPM terbilang memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah daripada PMP. Dengan kata lain, sertifikat CAPM ini ideal untuk para project manager yang masih memiliki pengalaman minim di lapangan namun tetap ingin mendapat nilai lebih lewat kredensial.
Bagaimana skema ujian CAPM? Sama halnya seperti sertifikasi PMP, sertifikasi CAPM juga tidak mengumumkan secara resmi berapa skor minimal yang harus didapatkan peserta untuk dapat lulus. Namun, pihak CAPM mendorong para peserta untuk bisa mendapatkan skor jawaban benar minimal 70% dari seluruh soal yang ada. Jumlah soal yang ada dalam sertifikasi ini sendiri berjumlah 150 soal dengan jenis pilihan ganda. Untuk menyelesaikannya, anda akan diberikan waktu selama 3 jam.
5. CSP (Certified Scrum Professional)
Sedikit berbeda dengan sebelumnya, CSP (Certified Scrum Professional) adalah sertifikasi khusus untuk para scrum master. Ya, CSP adalah sertifikasi terkemuka yang menunjukkan bahwa sang penerimanya telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni mengenai Scrum, baik praktis maupun teoritis.
Untuk menerima sertifikasi CSP, anda bukanlah diminta untuk mengikuti ujian seperti 3 jenis sertifikasi sebelumnya. Melainkan, anda harus berhasil menyelesaikan 3 kredensial tingkat awal sebelumnya: Certified Scrum Master (CSM), Certified Scrum Product Owner (CSPO), dan Certified Scrum Developer (CSD). Total, para peserta yang ingin mendapatkan sertifikasi CSP ini harus memiliki setidaknya 70 kelas pendidikan Scrum yang diikuti dan 36 bulan mengelola Scrum yang semuanya dikumpulkan pada 5 tahun terakhir. Tertarik mencobanya?
6. Certified Manager Certification (CM)
CM adalah program kredensial profesional yang memverifikasi kemampuan dan kompetensi anda dalam melakukan manajemen. Sertifikasi CM diperoleh dengan memenuhi persyaratan kelayakan pendidikan, pengalaman, dan kelulusan atas serangkaian tiga ujian penilaian dalam program CM ini. Sertifikasi CM ini bisa anda manfaatkan untuk menunjukan kredibilitas sebagai PMO manager di perusahaan yang anda kelola.
7. Project+
Di posisi ketujuh ada sertifikasi Project+. Sertifikasi ini adalah satu-satunya sertifikasi manajemen proyek yang ditawarkan oleh COMPTIA dan dianggap sebagai sertifikasi yang ideal untuk para project manager baru atau calon manajer proyek.
Meskipun sertifikasi ini dianggap sebagai ujian dengan tingkat awal yang cukup mudah, para peserta tetap disarankan agar telah memiliki pengalaman minimal satu tahun dalam berpartisipasi atau mengelola proyek berukuran kecil atau menengah (ukuran proyek ini lebih disukai). Jika para peserta tidak memiliki pengalaman ini, maka mereka setidaknya harus memiliki pendidikan manajemen proyek yang sesuai.
Bagaimana rincian detail proyek dan ujian Project+? Dalam ujian sertifikasi Project+ ini para peserta akan diminta untuk menjawab sebanyak 100 soal. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan ujian ini adalah sekitar 90 menit. Untuk berhasil memperoleh sertifikasi ini, Project+ mendorong para peserta untuk minimal memperoleh 70 jawaban benar dari 100 soal yang diujikan.
Selain 7 sertifikasi PMO manager di atas, ada berbagai sertifikasi lainnya yang menarik dan bermanfaat untuk anda coba. Seperti sertifikasi AXELOS, ITIL, dan IPMA. Jadi, sudah memutuskan untuk mengikuti sertifikasi apa untuk memperluas karier anda sebagai PMO manager?