Aset tetap digunakan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan mencapai tujuan bisnisnya. Di setiap akhir periode tertentu, pasti dibutuhkan laporan aset tetap agar semua aset tetap bisa dipantau dan dilacak secara berkala. Kenapa aset tetap penting? Temukan info selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Aset Tetap?
DIlansir dari OCBC, Aset tetap disebut juga aset tidak lancar atau aset jangka panjang, merupakan aset berwujud yang ada fisiknya yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk aktivitas operasional bisnisnya. Aset tetap dimaksudkan untuk segera digunakan atau dijual, tapi tetap dapat digunakan setidaknya untuk penggunaan setidaknya 1 tahun. Aset tetap sangat penting untuk kelancaran fungsi dan pertumbuhan bisnis, karena aset tetap menyediakan infrastruktur dan alat-alat yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa secara efektif dan efisien.
Contoh Aset Tetap
Apa saja isi aset/harta dari laporan keuangan? Berikut ini beberapa contoh aset tetap yang biasanya dimiliki oleh perusahaan:
- Properti
- Tanah
- Bangunan
- Kendaraan
- Perabotan
- Mesin.
Pentingnya Aset Tetap
Aset tetap memainkan peran penting dalam keberhasilan dan stabilitas bisnis. Dengan begitu, aset tetap sangat penting karena beberapa alasan di bawah ini: 1. Menciptakan Nilai Jangka Panjang Aset tetap sangat penting untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Aset tetap berfungsi sebagai landasan bagi operasional perusahaan, memungkin perusahaan memproduksi barang dan menyediakan jasa secara efisien dan konsisten. 2. Mengontrol Kesehatan Finansial Aset tetap adalah bagian penting dari total aset perusahaan, mewakili investasi jangka panjang. Nilai aset tetap yang ada di neraca menunjukkan kekuatan finansial dan pertumbuhan perusahaan. Adanya laporan aset tetap memungkinkan perusahaan untuk mengontrol kondisi finansialnya. 3. Kredibilitas & Kelayakan Kredit Perusahaan dengan aset tetap yang dikelola dengan baik seringkali memiliki kredibilitas yang lebih baik, terutama di mata para pemangku kepentingan, termasuk investor, pemberi pinjaman, dan mitra bisnis. Tentu aset tetap mampu meningkatkan akses ke pendanaan dan investasi yang menyenangkan. 4. Efisiensi Operasional aset tetap yang dijaga dengan baik berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam organisasi. Alat dan mesin terkini memastikan kelancaran operasional, mengurangi waktu henti, dan meningkatkan performa secara perusahaan. 5. Mitigasi Risiko Manajemen aset tetap yang memadai melibatkan protokol pemeliharaan dan keselamatan, mengurangi kemungkinan kecelakaan, kerusakan, atau tanggung jawab hukum. Pada akhirnya, hal ini akan memperkecil risiko keuangan bagi bisnis. 6. Kepatuhan dan Laporan Akuntansi dan membuat laporan aset tetap yang akurat sangat penting untuk memenuhi persyaratan peraturan dan standar keuangan. Dengan begitu, pencatatan aset tetap memastikan transparansi dan laporan keuangan yang dapat diandalkan. 7. Pengambilan Keputusan Secara Strategis Memahami nilai dan kondisi aset tetap memungkinkan bisnis membuat keputusan yang tepat terkait peningkatan, penggantian, atau ekspansi bisnis. Aset tetap mampu memfasilitasi perencanaan strategis dan alokasi sumber daya.
Karakteristik Aset Tetap
Aset tetap memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari jenis aset lainnya. Karakteristiknya antara lain adalah: 1. Penggunaan Jangka Panjang Aset tetap diperoleh perusahaan untuk digunakan dalam jangka waktu lama, biasanya melebihi satu tahun. Produk-produk tersebut tidak dimaksudkan untuk segera dijual kembali atau dikonsumsi, tapi sangat penting bagi operasi perusahaan jangka panjang. 2. Ada Bentuk Fisiknya Berbeda dengan aset tak berwujud, aset tetap pada umumnya memiliki bentuk fisik dan terlihat. Aset tetap dapat dilihat, disentuh, dan diidentifikasi secara fisik. Meskipun ada juga aset tetap yang tak berwujud seperti hak cipta, hak paten, dan software, tapi kebanyakan aset tetap ada wujudnya. 3. Membutuhkan Biaya Untuk memiliki aset tetap, pada umumnya membutuhkan biaya awal berupa investasi dalam jumlah yang cukup besar. Aset-aset ini mewakili komitmen keuangan yang cukup besar bagi perusahaan dan diharapkan dapat memberi nilai sepanjang masa manfaatnya. 4. Dapat Menghasilkan Pendapatan Aset tetap jika dimanfaatkan dengan baik seharusnya mampu menghasilkan pendapatan bagi perusahaan selama dalam masa manfaatnya. Misalnya mesin di pabrik yang dipergunakan untuk produksi barang. Barang tersebut kemudian akan dijual, sehingga berkontribusi terhadap perolehan pendapatan perusahaan. 5. Dapat Mengalami Depresiasi Seiring dengan berjalannya waktu, aset tetap mengalami depresiasi atau penyusutan. Bentuknya bisa berupa aset yang aus, teknologi yang sudah usang, atau faktor lain yang menyebabkan nilai aset tersebut turun.
Perusahaan menerapkan depresiasi untuk memperhitungkan penurunan nilai ini, sehingga biaya aset selama masa manfaatnya perlu dicatat di neraca dan laporan laba rugi. Karena mengalami depresiasi, maka aset tetap harus dipantau.
Tipe Aset Tetap
Aset tetap dapat dikategorikan menjadi beberapa tipe berdasarkan kegunaan, dan karakteristiknya. Berikut ini beberapa jenis aset tetap yang umum: 1. Properti, Pabrik, dan Peralatan Kategori ini mencakup aset berwujud yang digunakan dalam produksi dan pengoperasian bisnis. Properti, pabrik, dan peralatan terdiri dari bangunan, tanah, mesin, peralatan, kendaraan, dan furnitur perusahaan. 2. Aset Tak Berwujud Berbeda dari aset berwujud, aset tak berwujud tidak memiliki keberadaan fisik namun memiliki nilai signifikan bagi perusahaan. Contohnya termasuk hak paten, merek dagang, hak cipta, dan goodwill (nilai reputasi perusahaan dan basis pelanggan). 3. Sumber Daya Alam Aset tetap yang berasal dari alam dan mempunyai nilai ekonomi diklasifikasikan sebagai sumber daya alam. Contoh aset yang berasal dari alam termasuk cadangan minyak, cadangan mineral, lahan hutan, dan hak atas air. 4. Investasi untuk Anak Perusahaan Sebuah perusahaan mungkin akan mengembangkan satu atau beberapa bisnis lain dalam bentuk anak perusahaan. Ini adalah bagian dari strategi investasi jangka panjang mereka. Kepemilikan saham ini dianggap sebagai aset tetap. 5. Investasi Keuangan Jangka Panjang Aset tetap yang kelima ini merupakan investasi pada instrumen keuangan yang ingin dimiliki perusahaan untuk jangka waktu lama. Contohnya adalah obligasi jangka panjang atau jenis sekuritas jangka panjang lainnya. 6. Perbaikan Hak Sewa Sebuah perusahaan mungkin akan melakukan perbaikan atau modifikasi pada properti atau fasilitas sewaan, maka perbaikan ini akan dianggap sebagai peningkatan dan menjadi aset tetap bagi perusahaan tersebut. 7. Software Komputer Perusahaan pasti akan menggunakan software yang mereka beli atau kembangkan sendiri. Penggunaan software ini untuk tujuan bisnis yang dianggap sebagai aset tetap. Software komputer termasuk dalam kategori aset tak berwujud.
Membuat laporan aset tetap dan laporan perubahan aset neto sangat penting bagi perusahaan agar tetap menghasilkan dan melakukan pengembangan. Kelola aset perusahaan dengan baik menggunakan software yang tepat seperti Tomps. Mampu mengelola proyek, bangunan, dan aset secara digital dengan mudah, langsung saja kunjungi website Tomps untuk info lebih lanjut!