Black Swan Event: Pengertian dan Cara Menghindarkannya Dari Proyek

By Meidiana Apriliani | Published On: 2 December 2021
Black Swan Event: Pengertian dan Cara Menghindarkannya Dari Proyek

Seringkali, kita dapat menemui berbagai kejutan menarik selama mengelola proyek. Baik yang positif, maupun negatif. Namun, sudah siapkah anda jika kejutan yang datang cenderung berdampak besar dan tidak terkendali? Dalam beberapa kasus, kejadian ini disebut Black Swan Event.


Apa itu Black Swan?


Istilah Black Swan dalam ranah manajemen risiko sendiri mulai dipopulerkan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya, The Black Swan (2010). Menurutnya, Black swan adalah sebuah istilah yang mengacu pada sebuah peristiwa dengan kemungkinan sangat kecil (dapat nyaris tidak terprediksi, setidaknya dengan statistik) namun dapat membawa dampak sistemik dan besar. Istilah ini muncul dari studi logika bahwa semua angsa berwarna putih, bukan hitam. Namun, ketika spesies angsa hitam kemudian ditemukan di Australia, metaforis ‘angsa hitam’ kemudian muncul untuk menggambarkan sesuatu telah keliru diyakini ketidakmungkinannya. 


Melansir Medium, Taleb menggambarkan Black Swan sebagai sebuah peristiwa yang memiliki tiga sifat dasar:

  1. Sebuah peristiwa dengan probabilitas yang rendah
  2. Sebuah peristiwa dengan jumlah dampak dan konsekuensi yang tidak proporsional
  3. Sebuah peristiwa yang setelah benar-benar terjadi, baru ditegaskan sebagai peristiwa yang dapat dijelaskan dan diprediksi (hindsight bias). 


Sisi menariknya, sehebat apapun perhitungan matematis dan statistik yang anda buat, Black Swan bisa saja menimbulkan dampak yang bergeser jauh dari prediksi anda. Karenanya, anda dan tim tetap harus melakukan penyesuaian respon atas situasi ini. Dalam situasi ini, anda dituntut untuk tidak bersikap skeptis terhadap seluruh prediksi yang dibuat saat ini. 


Mengapa Disebut Black Swan?


Dilansir dari Investopedia, Istilah "Black Swan Event" pertama kali diperkenalkan oleh penulis dan ahli finansial Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya yang berjudul "The Black Swan: The Impact of the Highly Improbable." Kata "Black Swan" digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang sangat jarang terjadi, sulit diprediksi, dan memiliki dampak luar biasa.


Mengapa disebut "Black Swan"? Ini terkait dengan keyakinan di Eropa Abad Pertengahan bahwa semua angsa berwarna putih. Oleh karena itu, ide tentang adanya angsa berwarna hitam dianggap tidak mungkin, hingga penemuan angsa hitam di Australia pada abad ke-18. Peristiwa ini menjadi metafora untuk peristiwa jarang terjadi yang mengguncang keyakinan dan ekspektasi kita.


Sejarah Teori Black Swan Event


Teori Black Swan Event pertama kali digunakan dalam konteks finansial, khususnya setelah kejatuhan pasar saham tahun 1987 yang tidak bisa diprediksi. Namun, istilah ini segera diadopsi dalam berbagai bidang, termasuk ilmu sosial, ekonomi, dan ilmu politik.


Dalam sejarah, peristiwa seperti krisis finansial global tahun 2008, serangan teroris 11 September, atau bahkan pandemi COVID-19 adalah contoh nyata dari Black Swan Event. Mereka adalah peristiwa yang sangat sulit diprediksi, dan ketika terjadi, mereka memiliki konsekuensi yang mendalam pada masyarakat dan ekonomi.


Dalam dunia bisnis, pemahaman tentang Black Swan Event menjadi semakin penting. Perusahaan perlu merancang strategi yang dapat menangani ketidakpastian dan perubahan tiba-tiba dalam lingkungan bisnis.


Dengan demikian, pengertian tentang sejarah dan makna di balik konsep Black Swan Event membantu kita lebih siap dalam menghadapi ketidakpastian masa depan. Ini adalah alasan mengapa istilah ini menjadi begitu penting dalam berbagai aspek kehidupan kita.


Bagaimana Cara Menghindari Black Swan?


Jaga Pola Pikir Yang Terbuka Untuk Seluruh Peluang


Jangan mencoba memprediksi peristiwa Black Swan tertentu dengan hasil tertentu. Alih-alih seperti itu, buka diri anda untuk membiarkan kemungkinan memainkan peran dalam karier anda. Misalnya, ketika anda adalah seorang sutradara, jangan terobsesi untuk membuat film terlaris berikutnya. Fokuslah pada membuat banyak naskah film, mengobservasi kekurangan pada karya anda sebelumnya, hingga membuat film-film pendek secara konsisten dan hal ini dapat mendorong anda pada Black Swan positif. 


Hal ini juga berlaku ketika bersiap untuk berhadapan dengan Black Swan negatif. Kuncinya adalah jangan hanya melindungi diri dari segala bentuk risiko yang sudah kita identifikasi, karena risiko yang sebenarnya akan kita hadapi bisa jadi lebih besar daripada risiko yang berhasil teridentifikasi. 


Mendorong Budaya Jujur dan Terbuka


Pernah merasakan proyek yang berhenti tiba-tiba? Tahukah anda, ketiba-tibaan ini bisa saja terjadi dari sebuah proses yang tidak tiba-tiba. Seringkali, tim proyek sebenarnya sudah menyadari bahwa proyek sebenarnya telah menunjukan tanda-tanda kegagalannya dalam beberapa waktu ke belakang, namun sengaja menutupinya. Alasannya, karena mereka menganggap krisis di waktu-waktu tersebut adalah sebuah peristiwa yang sudah diprediksi dan dapat diatasi dengan baik, bukan sebuah Black Swan


Alasan lainnya adalah karena tim tidak mau mendapatkan laporan status ‘merah’ dari atasan mereka. Sehingga, mereka membuat laporan bahwa kondisi proyek saat ini baik-baik saja dan memberikan laporan dengan status ‘hijau’, padahal kenyataan di lapangan sebaliknya. 


Buat Deskripsi Tujuan Proyek Dengan Jelas


Alasan lainnya dibalik terjadinya Black Swan dalam proyek adalah deskripsi tujuan proyek yang berbeda antara apa yang dipikirkan oleh project owner, stakeholder, dan tim pelaksana. Misalnya, project owner mengira bahwa proyek akan selesai lebih cepat karena prioritas yang ia tekankan adalah waktu. Namun, ia mendapati bahwa proyek berjalan lebih lambat dari jadwal karena project manager menekankan kualitas sebagai prioritas proyek saat ini. Hal ini tentu berbahaya, bukan?


Jika tujuan proyek tidak disepakati dan dipahami bersama oleh seluruh pihak, bisa jadi hal ini akan menyebabkan munculnya kejutan yang tidak menyenangkan bagi pihak yang menyadari bahwa apa yang ia dapatkan bukanlah yang sebenarnya diinginkan. Jika kesalahpahaman ini terus berlanjut, maka bukan tidak mungkin dampak yang lebih besar seperti Black Swan bisa terjadi. 


Quality Gates Yang Baik


Dalam pengertian di sini, quality gates dapat diartikan sebagai sejumlah poin dalam siklus hidup proyek ketika komite pengarah atau dewan perubahan dapat memutuskan apakah akan melanjutkan sebuah proyek atau tidak. Selain pemeriksaan dokumen, beberapa pertanyaan seperti,”Bagaimana kita tahu status terkini proyek?”, “Mengapa kita harus melanjutkan proyek ini?”, “Apakah permasalahan dari lini bisnis masih menumpuk?” juga akan digali lebih dalam. 


Dalam beberapa kasus, ada proyek-proyek yang hanya didanai pada quality gates berikutnya setelah tim proyek berhasil menunjukkan secara objektif bahwa anggaran dan sumber daya telah dialokasikan dengan baik. Sedangkan, pada proyek-proyek dengan sistem yang lebih longgar, proyek didanai di awal (gerbang kualitas nol). Kemudian, keputusan selanjutnya akan diberikan kepada dewan perubahan untuk menilai kelayakan proyek. Mereka dapat menghentikannya atau secara aktif menarik anggaran jika ada perubahan negatif dari waktu ke waktu yang membuat proyek tidak lagi memberikan nilai yang dibutuhkan.


Kembangkan Rencana Komunikasi Untuk Mengurangi Ketidakpastian


Siapa yang suka ketidakpastian? Baik anda, project owner, stakeholder, hingga vendor tentu tidak menyukainya. Sayangnya, ketika sebuah peristiwa ekstrem terjadi, reaksi terhadap peristiwa tersebut seringkali lebih intens daripada peristiwa itu sendiri. Bisa dikarenakan panik dan takut berlebihan, kesalahan tafsir, dll. Black Swan sendiri memiliki potensi untuk menciptakan ketidakpastian yang besar sehingga membuat orang-orang dapat bereaksi berlebihan terhadapnya. Respon ekstrem ini sayangnya dapat menyebabkan dampak yang lebih parah dibanding peristiwanya itu sendiri. Seperti kehilangan pelanggan, peningkatan persentase pergantian karyawan, hilangnya reputasi merek, dan lain-lain.


Untuk mengatasi kemungkinan ketidakpastian yang diciptakan oleh Black Swan, anda dapat mencoba cara berikut:

  1. Mengidentifikasi pemangku kepentingan utama yang akan anda ajak berkomunikasi jika sebuah perubahan terjadi.
  2. Menentukan jenis komunikasi yang akan diterapkan untuk setiap pemangku kepentingan (misalnya surat resmi, media sosial, siaran pers, panggilan telepon, dan lain-lain).
  3. Sampaikan inti pesan (misalnya langkah-langkah yang harus dilakukan , rencana darurat, dan lain-lain).


Jika peristiwa Black Swan terjadi, rencana komunikasi dapat dijalankan untuk mengurangi ketidakpastian dan meyakinkan kembali pemangku kepentingan bahwa organisasi memiliki ketahanan untuk menahan dampak peristiwa tersebut.

Artikel
Proyek
Edukasi

Comments (0)

1000 Karakter Tersisa

Eksplor lebih banyak

Rekomendasi Untuk Anda

Manajemen Proyek Perangkat Lunak: Definisi, Fokus Utama, dan Perannya

24 March 2024

Manajemen Proyek Perangkat Lunak: Definisi, Fokus Utama, dan Perannya

Manajemen Proyek Pendidikan: Definisi, Tahapan, dan Langkah Efektifnya

24 March 2024

Manajemen Proyek Pendidikan: Definisi, Tahapan, dan Langkah Efektifnya

Manajemen Proyek Konstruksi: Definisi, Fungsi, Tujuan, dan Tahapannya

22 March 2024

Manajemen Proyek Konstruksi: Definisi, Fungsi, Tujuan, dan Tahapannya

Manajemen Proyek IT: Definisi, Tahapan, dan Kelebihannya

21 March 2024

Manajemen Proyek IT: Definisi, Tahapan, dan Kelebihannya

Kelola Proyek, Properti, dan Aset Secara Efisien

Tingkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dengan produk Tomps yang dipercaya oleh pelaku bisnis di berbagai industri di Indonesia.

Mulai Sekarang

Dapatkan Informasi Terbaru Dari Kami

Nama Lengkap
Email

icon-copyright 2024. Tomps.id by Telkom Indonesia | Tomps telah terdaftar pada: icon-copyright

Temukan Kami di

  • icon-fb
  • icon-linked
  • icon-instagram
  • icon-youtube
icon-wa